"Harusnya tadi Bara jangan pakai tas Nusa, tas Nusa biarin aja tuh di bawa sama Mario."
Nusa menatap El yang sejak dari sekolah sampai di tempat buku ini pun masih setia menggendong tas sekolah miliknya, terlebih lagi kini benar-benar dipakai di punggungnya.
Bahkan, yang menjadi daya tarik bagi orang-orang pun bukan hanya wajah El yang tampan. Mereka pasti berpikir, kalau wajah se-dingin es itu tengah berjalan-jalan menelusuri rak buku bersampingan dengan Nusa, memakai tas bercorak anak-anak yang terlihay menggemaskan.
El menaikkan kedua bahu, merasa tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Nusa. "Bodo ah." balasnya dengan acuh. Lagipula sih memang tas Nusa terasa berat, namun dirinya merasa tidak masalah akan hal itu. Kalau ia membawa mobil, pasti bisa saja tas ini ditinggal di sana, namun kan dirinya membawa motor yang tak memungkinkan meninggalkan barang di atas kendaraan yang terbuka seperti itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com