Priska menatap secangkir americano yang berada di hadapannya, tangan kirinya menggenggam vape dan tangan kanannya menggenggam ponsel.
Langit yang jingga, pertanda akan ada perubahan waktu yang terjadi di cakrawala. Cukup jelas warna jingga tersebut memberitahu pada makhluk hidup kalau malam hari akan segera menyambut.
Kini, ia berada di cafe sambil menyesap vape beraroma grape yang sudah lama menjadi penemannya. Priska menunggu seseorang, ya, dirinya sendiri di sini. Tanpa adanya Disty ataupun Nika yang biasanya mengisi keadaan hampa dengan keluguannya yang membuat emosi.
'Gue gak suka sama lo, sialan. Berhenti bersikap seolah-olah lo ratu dan gue raja, gue bukan siapa-siapanya lo, san sebaliknya juga lo itu bukan siapa-siapanya gue.'
'Gue udah cukup baik hati sama lo, gue gak pernah bersikap kasar sampai main tangan atau fisik. Tapi semakin lo di diemin, ternyata semakin ngelunjak."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com