Priska mengeratkan cardigan yang melekat di tubuhnya, sudah terbiasa bagi cewek-cewek cantik sepertinya ini memutuskan untuk pulang terlambat.
Memang seharusnya jadwal pulang cepat ini di isi oleh girls time bersama dengan Disty dan Nika, namun semuanya batal begitu saja di saat kedua temannya itu ternyata memiliki acara keluarga yang tidak terduga.
Oke, sekarang dirinya sendirian, tentu saja masih berada di lingkungan sekolah.
Tidak punya tujuan, itu yang dirasakan Priska saat ini. Berjalan dengan alas sepatu kaki mahal, yang kalah ada orang ber-iri hati pasti sudah mengambil sepatunya kalau ia sewaktu-waktu melepas sepatu.
Mengambil napas panjang, lalu menghembuskannya dengan perlahan-lahan. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa tanpa Disty dan Nika, hidupnya menjadi terasa kosong, hampa, sepi, dan perumpamaan lainnya dengan kata-kata yang memiliki arti serupa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com