Mario menatap kebab yang berada di tangan Nusa, perutnya tiba-tiba keroncongan namun yang ia dapati adalah tatapan tajam El. Tadi, saat di perjalanan membeli makanan untuk Nusa, ia dengan sok jual mahal menolak tawaran El.
Eh tau-taunya, perutnya sekarang lapar. Sungguh, penyesalan memang selalu di akhir. Rasanya Mario ingin keluar rumah Nusa dan mencari tukang makanan, tapi ia malas.
"El, pesen pizza dong." ucapnya, mengambil jalan tengah karena jangan sampai ia malah tergiur dengan kebab yang berada di tangan Nusa.
Mendengar itu, El menganggukkan kepala. Lebih baik seperti itu daripada perut karet Mario menjadi menginginkan makanan yang berada di tangan pacarnya saat ini. "Ya udah, pake hp gue aja sekalian transfer."
Ya, Reza dan Mario tau pin ATM El, begitu juga sebaliknya. Menurut mereka, akan jauh lebih mudah untuk mengetahui pin masing-masing seperti saat ini apalagi El yang malas gerak menjadikan harus mengandalkan orang lain saja yang melakukannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com