webnovel

DxD : Strongest Spear Master [Bahasa Indonesia]

seorang otaku meninggal dalam kecelakaan, ketika dia terbangun dia sudah berpindah ke tubuh anak kecil yang merupakan putra baptis Sirzech Lucifer. Saksikan perjalanan MC mencari kitab suci- *batuk* menjadi kuat dengan menantang musuh dan rekannya di perjalanan, dan saksikan mc mengumpulkan haremnya ಡ ͜ ʖ ಡ penafian, bahan cerita adalah milik Ishibumi - sensei. kecuali, mc dan beberapa plot yang saya tambahkan sendiri.

G_Pambudiarto · Cómic
Sin suficientes valoraciones
10 Chs

BAB 5

Time Skip no Jutsu 500 Tahun kemudian.

Di sebuah tundra, seorang bocah laki - laki terlihat berusia 10 tahun sedang berdiri di tengah - tengah padang tundra tersebut, dia memiliki rambut merah darah panjang yang dikucir kuda rendah dengan poni yang membelah di kiri dan kanannya, matanya yang tajam berwarna merah melihat sekeliling dengan dingin, dia memiliki wajah tampan tanpa lemak yang akan membius banyak gadis belia jika melihatnya, dia memakai setelan skinsuit hitam dengan plat besi di beberapa tempat vital, di tangannya ada sebuah tombak panjang berwarna merah darah dengan ujung menyerupai garpu bermata dua.

(Referensi : Tombak Longinus dari Anime Evangelion)

Dia adalah Ardius Gremory - Orobos yang sudah resmi menjadi murid dari Scathach, saat ini dia sedang melawan gerombolan monster lokal yang sengaja diprovokasi masternya dan juga nenek moyangnya, Runeas Gremory.

"Maaf Ardy - chan, sepertinya aku kelewatan memprovokasi mereka." ucap Runeas yang terbang di langit meminta maaf, dia memperlihatkan 6 pasang sayap kelelawarnya.

"... Aku memahaminya." Ardius memiliki kedutan di bibirnya, dia agak kesal dengan tingkah jenaka nenek moyangnya ini.

Ardius lalu memejamkan matanya, dia menurunkan posturnya ke posisi menyerang. Kemudian energi iblis mulai menggelegak keluar dari tubuhnya, energi ini memiliki warna ungu dimana listrik menyambar di sekelilingnya, tanah bersalju dibawahnya retak seperti kaca.

*Zrrrrttt* *zrrrttt* *Kacha*

Seperti yang diketahui, energi iblis Gremory - Bael yang berwarna merah milik Ardius bercampur dengan energi iblis Orobos dari sisi ibunya yang berwarna biru gelap. Hasil dari percampuran ini menghasilkan mutasi energi baru dimana warna energinya berubah menjadi ungu gelap.

*zud*

Ardius lalu menghilang seperti berteleportasi, detik berikutnya dia sudah ada di atas seekor monster menyerupai banteng hitam namun berbulu. Kemudian tombaknya yang menyerupai garpu bermata dua berubah menjadi bentuk tunggal seperti lembing, berikutnya dia melemparnya ke target tersebut.

*Swooossh* *Splat* *Booom*

Tombaknya melesat sambil memotong udara, lalu banteng yang menjadi targetnya meledak menjadi goo merah. Tanah yang dikenai tombak milik ardius langsung meledak seperti ledakan berton - ton TNT.

Ardius lalu berpindah lagi dan mengambil tombaknya, dia lalu mulai mengubah bentuk tombaknya kembali seperti awal, tapi kali ini berbeda. Dia mulai mengumpulkan energi iblisnya di sela bentuk tombaknya, dia mengarahkan tombaknya di samping sejajar dengan pinggangnya.

*ScREEEEEEEEEE* *Zuuuuuuuuuu*

Suara gesekan energi iblis terdengar seperti rengekan monster, lalu Ardius melepaskan energi yang sudah ia kumpulkan. Dimana energi tersebut berubah menjadi sinar beam berwarna ungu gelap, kemudian Ardius mulai berputar karena monster mengelilinya.

*BOOOOOOMMMM*

Sebuah ledakan menyerupai nuklir terjadi di padang tundra tersebut, dimana monster yang mengelilingi Ardius berubah menjadi kokas dan abu.

"Ch, masih banyak." Gumam Ardius sambil mendecakkan lidahnya, dia melihat sekeliling bahwa masih banyak monster di sana. berikutnya dia menghilang lagi dan semakin banyak ledakan di tempat tersebut.

....

Di sebuah bukit.

Seorang wanita berambut merah anggur sedang memandang pertarungan di lembah, di sebelahnya ada wanita lain dengan rambut merah darah yang identik dengan Ardius. Mereka masing - masing adalah Scathach guru dari Ardius dan Runeas Gremory nenek moyang Ardius.

*Booooom*

Di kejauhan sebuah ledakan dengan awan jamur naik ke langit, Scathach lalu melirik Runeas seperti 'lihat yang kamu perbuat'.

"Yah, aku agak kelewatan ketika memprovokasi makhluk - makhluk itu." Ucap Runeas memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Hah~ Runeas - dono, aku tahu maksud anda untuk membuat dia lebih kuat. Hanya saja skala yang anda lakukan terlalu besar... Hampir 80% makhluk di negeri bayangan kamu provokasi..." Scathach menghela nafas lelah, siapa tahu bahwa Nenek Moyang Gremory ini sama jenakanya dengan dewa tertentu di utara. Dan sebagai Ratu Negeri Bayangan, dia merasa tak berdaya bahwa populasinya berkurang 80% dalam satu hari ini. Walaupun pada kenyataaannya, akan ada 40% makhluk yang akan mengisi kekosongan populasi tersebut.

.....

*POV Ardius*

Sial! Fosil tua itu terlalu banyak memprovokasi makhluk bayangan di alam milik Shishou. Saat ini alu dikepung habis - habisan, deretan monster mirip undead namun miliki kecerdasan membuat pertarunganku agak susah.

*Klak*

Aku menggenggam tombak Gáe Bolg mutasi milikku lebih kencang, aku juga merasakan bahwa cadangan energi iblisku mulai berkurang, tapi anehnya itu juga mulai memperbaiki kualitas.

'Jadi motif Runeas Onee - chan adalah meningkatkan level kekuatanku ke Ultimate.....' Mataku menyipit, jika dipikir - pikir setengah milenium ini dia juga banyak membantuku dalam masalah pembelajaran sihir iblis.

*Swooooshh*

Aku melirik, sebuah cakar tajam mencoba untuk menerkam diriku. Lalu aku menangkisnya dengan Gáe Bolg, namun sebelum aku menyerangnya balik. Sebuah serangan berupa cambukan ekor mengenai diriku, yang membuat terpental ke langit.

"Arrrggghhh!!!! Bajingan!." Erangku kesakitan merasakan hangat dan basah di punggungku, aku yang terpental segera mengaktifkan 10 sayapku.

"Hah.... Hah...." aku kelelahan sekarang, jujur saja kalau dilihat dari langit. lautan monster - monster ini mulai menutupi tundra yang luas.

"Sepertinya aku terpaksa melakukannya ya?." Gumamku agak meringis karena energi iblisku berkurang menjadi setengah. Aku ingin meniru apa yang digunakan Shishou, yaitu Gate of Skye yang pernah dia perlihatkan untuk membunuh ratusan bahkan ribuan monster yang mencoba melarikan diri keluar dari Negeri Bayangan. Tapi kekuatanku tidak cukup membuka hal yanh seperti itu dan akan beresiko bagi diriku sendiri.

Walaupun ini hanya sebuah hipotesisku dari menonton Shishou, aku harus mencobanya. Semoga berhasil.

"Masa bodoh, kalau begitu salahkan Runeas Onee - chan." Gumamku memikirkan leluhur keluargaku namun selalu bertindak jenaka.

"Fiuh—." Aku membuang nafas, lalu aku mengangkat tombakku tinggi - tinggi. Aku mencoba untuk berkonsentrasi

[ Gerbang Neraka- *batuk* Ketujuh!! : Gerbang Penyiksaan Makhluk Berdosa, Kekekalan Abadi dan Siksaan Neraka Selalu Bersamamu!! *blerg* *batuk* Buka!!] Aku melantunkan ayat sambil batuk dan memuntahkan darah untuk membuka gerbang ke tujuh dan terakhir neraka bernama Nessiyah atau Limbo, bisa dibayangkan butuh berapa banyak energi iblis yang aku perlukan!.

Lalu langit yang tadinya berwarna abu - abu mulai berubah merah, dimana awan mulai berputar di atasku membentuk siklon. Lalu gemuruh di bawah tanah terdengar, tanah mulai retak dan hancur berkeping - keping karena dorongan sesuatu. Hal ini membuat para monster panik bukan main.

Berikutnya sebuah gerbang besar setinggi puluhan meter muncul, itu berwarna merah dengan jeruji berwarna emas dan ada bercak darah.

*Krek* *Krek *Krek* *krek* *Screeeeeeeeeeee*

Gerbang lalu terbuka dengan suara engsel besi yang aus, lalu terdengar lolongan mengerikan dari dalam limbo yang membuat seisi dunia bergetar. Kemudian sebuah sedotan kuat yang membentuk pusaran muncul, dimana itu mulai menarik monster terdekat ke dalam gerbang.

"Roaaaaagghhh" Jerit para monster bayangan yang panik ketakutan ketika tersedot, semua monster yang ada di depan gerbang tersedot ke dalam hingga bersih.

Karena aku tidak bisa mempertahankannya lebih lama lagi, aku memutuskan untuk menutupnya.

"ch! Energiku menipis!." Gumamku tidak puas, karena membuka gerbang ini perlu memakan seperempat cadangan energi iblisku.

*BANG*

Kemudian gerbang tertutup rapat, dan mulai kembali ke dalam tanah. Langit menjadi normal kembali kecuali tanah yang masih memiliki bekas kehancuran, walaupun tanah bekas di bawah gerbang kembali normal.

Tak lama kemudian tubuhku menjadi lemas, pandanganku mulai redup dan aku merasakan bahwa aku mulai jatuh dari ketinggian.

"Resiko membuka sesuatu yang harusnya tidak dibuka.... aku harap itu bukan kotak pandora..." Gumamku mulai menutup mata. Tapi kemudian aku mendengar suara wanita yang khawatir.

"Bodoh..." Itulah yang aku dengar, lalu aku jatuh ke dalam tidur.

*Pov Berakhir*

....

Masih di bukit.

Scathach yang sedang duduk bersama Runeas melihat pertarungan Ardius di kejauhan, mereka mengawasinya dengan waspada tinggi. Karena mereka merasakan ada tanda - tanda kelelahan.

"Waspadalah, jika ada tanda - tanda pingsan. Kita akan langsung menyelamatkan." Ucap Scathach serius ke Runeas di sebelahnya.

"Aku tahu." Balas Runeas melihat pertarungan sengit Ardius, terutama matanya fokus pada gerakan Ardius yang mendebarkan.

Dia mencengkram dan mengepalkan tangannya sendiri tanpa sadar, ini berbeda ketika dia meninggalkan Zeoticus muda dan Sirzech muda di hutan monster saat itu. Dimana dia sangat yakin mereka bisa melewati ujiannya, tapi ini....

Runeas entah kenepa merasa gelisah dengan keturunan kecilnya itu yang masih bertarung melawan para monster, insting wanitanya mengatakan hal tersebut untuk segera menyelamatkannya. Namun karena kesabaran yang tinggi, dia memilih diam dan melihat.

Tak lama kemudian sebuah ekor panjang dari ular besar berhasil menyabet Ardius hingga terpental, Runeas dan Scathach mengetahui bahwa bocah kecil itu mengalami luka serius.

Lalu apa yang terjadi berikutnya sangat mengejutkan mereka, Ardius yang memperlihatkan 5 pasang sayapnya mengangkat tombaknya tinggi - tinggi dan mulai merapal mantra. Di saat ini lah hati Runeas entah kenapa merasa ada yang tidak beres.

Kemudian energi iblis Ardius mulai terkuras dengan kecepatan tinggi, langit berubah merah dan sdebuah gempa terjadi disana, tidak itu harus di seluruh alam!.

"Gempa.... Apa yang coba bocah itu lakukan.."Gumam Scathach serius tapi bagi yang mendengarnya akan merasa bahwa wanita cantik itu sangat khawatir.

Berikutnya sebuah gerbang hitam dengan jeruji emas muncul di pandangan mereka, terutama Runeas yang sekarang syok dan terkejut.

"Limbo?! Bagaimana bisa!! Gerbang itu tersegel!!." Teriak Runeas tak percaya, dia lalu segela menghilang menuju Ardius.

Gerbang mulai terbuka dengan suara engsel aus dan iikuti dengan teriakan mengerikan dari dalam, lalu mereka melihat banyak monster mulai tersedot ke dalam gerbang.

Tak lama kemudian gerbang tertutup dan semuanya kembali normal, Scathach yang sudah melihat Runeas pergi juga menyusulnya, terutama ketika melihat muridnya kehilangan ketinggian dan dipastikan dia pingsan.