webnovel

Kembali Pulang

"Ting" (suara pesan masuk),

tiba tiba terdengar notif dari aplikasi chat di hp ku (Whatsapp) tapi aku tidak langsung membuka nya karna saat itu aku sedang bersama dengan dendi, kami sedang makan malam di luar saat itu, aku memang tidak biasa membuka hp ku saat bersama dendi. karna memang saat bersama dengan dendi kami lebih banyak bercerita dan bergurau bahkan bercanda dan tertawa kalau dendi membuat lawakan yang garing. karna itu lah aku jarang membuka hp ku saat bersama nya. dendi tidak suka saat dia sedang bercerita lawan bicaranya sibuk dengan hp, ya sama aku juga seperti itu dan bahkan bukan aku dan dendi saja yang seperti itu aku yakin rata rata orang seperti itu. jika lawan bicara mu bercerita ada baiknya kamu mendengarkannya dan cermati apa yang dia ceritakan itu termasuk cara kamu menghargai teman bicara mu atau lawan bicara mu.

saat dendi sedang pergi ke toilet aku mengecek aplikasi chat ku, ya untuk mengecek siapa yang mengirimkan ku pesan. ternyata itu nomor baru tapi aku seperti tau orang ini, Foto profil nya terlihat sangat familiar seperti tidak asing bagi ku. ya biasanya memang al yang suka memasang foto anime untuk di jadikan foto profilnya. bisa di bilang foto akun sosial medianya dan dulu foto profil BBM nya sama. aku hanya ingin memastikan nya apa ini benar al yang mengirimkan ku pesan.

"P" isi pesan singkatnya

dia tidak mengucapkan salam atau apa pun.

aku pun membalas pesan itu

"Al?" balas ku singkat sembari bertanya.

dengan sangat cepat orang itu kembali membalas pesan ku, dia seperti stay di roomchat ku

"apa kabar?" balasnya

aku yang masih penasaran pun kembali bertanya untuk meyakini apakah ini benar Al yang mengirimkan aku pesan singkat melalui WA atau hanya Foto profilnya saja yang mirip seperti anime yang sering di gunakan Al untuk di jadikan foto profil nya.

aku kembali membalas pesannya "siapa ini?" tanya ku

baru saja ku kirimkan balasan dia sudah langsung membaca pesan ku dan tak pakai lama dia langsung membalas pesan ku.

"iya ini aku Al" jawab nomor baru itu.

tak lama dendi pun kembali dari toilet aku langsung menghapus pesan dari Al dan tidak membalasnya, dendi bertanya "kamu ngapain? tanya dendi lalu aku menjawab "tidak ada aku hanya sedang melihat lihat Instagram saja" ujar ku pada dendi dan syukur saja dendi percaya saat itu. aku merasa bersalah pada dendi karna sudah berbohong pada nya.

di perjalanan pulang dendi bercerita dan membuat lelucon lelucon yang lucu, ya dendi kadang bisa membuat lelucon lucu tapi kadang juga garing seperti biasa.

sesampainya aku di rumah aku kembali mendapatkan pesan masuk dari nomor baru tadi

"kamu apa kabar? aku tanya ga di jawab'' isi pesannya.

aku langsung membalas pesan itu

"aku masih baik sampai hari ini "ujar ku

orang itu membalas kembali

"baguslah, semoga selalu baik"katanya

"iya"lanjut ku dengan maksud hati mengakhiri percakapan di aplikasi chating ini.

ternyata tak sampai disitu Al tetap mengirimkan ku pesan "aku sudah dikota A" kata al.

aku bingung mau membalas apa, karna sekarang aku sudah ada dendi. aku memilih untuk tidak membalas dan tidak memperpanjang chating kami di aplikasi itu.

lalu Al mengirim kan ku pesan lagi, bunyinya

"aku terlambat ya?" tanya al

aku menjawab "mungkin"ujar ku

lalu al membalas lagi''kamu sekarang udah punya pacar"kata al.

haaaah yang benar saja, dia mencari ku saat dia sudah pulang dari luar kota dan dia sudah menyelesaikan pendidikan nya di kota B, untuk apa lagi mencari ku aku menggerutu dalam hati.

beberapa menit kemudian aku kembali membalas pesan Al "eem,iya" kata ku.

al dengan cepat membaca pesan ku, dia mengetik sangat lama, aku sedang menunggu balasan dari al aku ingin tau apa yang akan di balas nya. dia sangat lama mengetik aku fikir dia akan mengirimkan pesan yang cukup panjang kepada ku ternyata memang benar Al itu susah untuk di tebak dia masih sama sepertii Al yang dulu tidak pernah berubah walau sudah beberapa tahun berlalu.

"selamat, aku ikut senang" ujar al, itu isi pesan dari al setelah tau aku sudah memiliki dendi, lelaki yang cuek dingin ini membalas nya dengan singkat padat dan jelas hahaha.

aku membalas pesan al dengan cepat "iya, terimakasih". balas ku

aku kembali mengirimkan pesan pada al untuk bertanya dari mana dia mendapatkan nomor WhatsApp ku, al menjawab sangat mudah untuk mendapatkan nomor WhatsApp ku baginya, karna beberapa teman nya memiliki nomor ku dan kakak tetangganya juga memiliki nomor ku karna itu dia bilang mudah mendapatkan nomor ku. ya aku memang lumayan dekat dengan kakak kakak tetangga nya al itu, aku beberapa kali main ke rumah kakak itu. dan benar saja al mendapatkan nomor ku dari kakak itu, aku seperti dilema di satu sisi aku senang karna al sudah kembali ke kota ini dan dia mencari ku dan mengabari ku tapi di sisi lainnya aku juga tidak ingin menyakiti dendi. aku perlahan sudah menyukai dendi tapi memang aku masih belum bisa melupakan Al, ntahlah ntah apa yang menyenangkan dan menarik dari Al apa lagi aku dan al juga belum pernah bertemu di tambah dengan sikap al yang dingin dan cuek dan juga dia pernah meninggalkan ku untuk wanita lain. ntah apa yang ada di dalam fikiran ku kenapa aku menjadi plin plan dan tidak berpendirian seperti ini.

aku kesal dan marah kepada diri ku sendiri, aku seperti di permainan oleh Al dan perasaan ku. tapi bagaimana pun dendi sudah banyak berkorban untuk ku dia sangat tulus pada ku ibu juga sangat menyukai dendi begitu pun dengan adik adik ku. dendi dan adik adik ku sudah seperti saudara mereka sudah tidak saling segan lagi bahkan untuk bercanda adik adik ku dan dendi seperti sefrekuensi, mereka memili tingkah yang sama jail nya garingnya juga sama.

tapi di sisi lainnya aku masih menginginkan Al , dan aku ingin bertemu dengan Al. aku ingin tau lelaki seperti apa dia, yang bisa membuat ku sampai tak bisa melupakan nya dan dia bisa membuat ku menjadi orang yang tidak memiliki pendirian. sebenarnya tidak semuanya salah Al, aku tidak bisa mengalahkan Al, karna aku tidak bisa melupakannya. bagaimana pun hati ku sendiri yang memiliki kuasa lebih besar atas aku.

hah aku merasa semakin bodoh, aku yang membodoh bodohi diri ku sendiri lalu aku menyalahkan Al.

"katanya kau sedekat nadi, nyatanya masalalu ku seperti abadi" - Wildan Alamsyah