webnovel

Duke tua adalah wanita cantik

Judul : the old Duke was a pretty lady Venus aktris cantik mengakhiri hidupnya dengan meminum sebotol penuh obat tidur, membawanya ke dunia novel. Ketika membuka matanya, seorang wanita paruh baya memanggilnya. " Sayang, anda sudah sadar. " 'Hah??? Sayang? Siapa wanita ini? ' "Anda siapa? " "Yang mulia Duke kehilangan ingatannya" "Siapa itu Duke? " ' aku Duke??? ' Sebentar coba aku jabarkan dulu. •Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal. •Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!! •Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!! Bukan cuma satu istri tapi 3 istri!!!! Apa-apaan ini? Tubuh Duke yang berubah menjadi tubuh wanita Venus ketika matahari tenggelam. " Hai nona malaikat" Lelaki yang tampan dengan rambut hitam menyapanya. Muncul lagi seorang lelaki aneh yang tampan dikamarku. Siapa lagi ini??? " Hai nona hantu" " Dasar lelaki hidung belang !" Eh.. Eh.. Sebentar kenapa semuanya jadi aneh begini?

Hanhyonju_13 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
98 Chs

95. the forgotten memory 1

95. Ingatan yang terlupakan 1

[Malam tiada akhir menyelimuti jiwa yang tertidur didalamnya, bagian yang hilang akan kembali pada waktunya. Setelah matahari bersinar terdapat malam yang gelap, namun terang bulan dapat menyinari segalanya. Ketika hitam dan putih saling bertemu, kau akan melihat semua kebenarannya. ]

Wajah yang sama persis dengan wajahnya, sama seperti bercermin. Sosok farel yang menutup matanya itu membuat venus tidak dapat berpikir dengan jernih.

"Kenapa bisa seperti ini?"

Kenapa wajahnya bisa semirip ini?

Venus mencoba mendekati tubuh farel yang masih terlihat mematung itu. Tangan kecilnya meraih tubuh farel dan menyentuhnya.

Sesaat setelah tangannya menyentuh kulit farel yang terasa dingin. Tubuh venus kehilangan kesadarannya.

"Venus!" Elliot segera menangkap tubuh Venus yang terjatuh dan membaringkannya keatas tanah.

Tubuh itu perlahan berubah kembali menjadi tubuh lelaki piero van trochel.

Menyaksikan semua itu, Elliot hanya dapat terdiam mematung karena tidak dapat menjawab semua keanehan yang baru saja dilihatnya.

*************************************

Venus terlempar masuk ke dalam lorong gelap alam bawah sadarnya, didepannya telah berdiri sosok yang selama ini ditutupi oleh bayangan hitam. Namun sekarang sosok itu terlihat dengan sangat jelas tanpa ditutupi oleh apapun.

"Farel?"

Wajah yang sama seperti dirinya, berdiri tepat didepannya sambil memandangi wajah Venus. Hanya ada satu hal yang membedakan dia dan sosok itu.

'Bola mata hitam! '

Sosok farel yang berada didepannya memiliki bola mata hitam yang terlihat seperti akan menyedot segala sesuatu kedalam kegelapan yang tiada akhir.

Sosok itu tersenyum dan mulai membuka mulutnya untuk berbicara.

"Selamat datang diriku. Akhirnya kita dapat bertemu. "

"Dirimu!! ! Tidak mungkin! Aku bukanlah dirimu! Permainan apalagi yang kau lakukan kepada ku?"

"Kau adalah aku dan aku adalah dirimu. Kau adalah pecahan jiwaku venus."

"Tidak! Kau berbohong! "

Bagaimana aku bisa menjadi farel? Penyihir terkutuk yang membakar seluruh kota itu.

Venus mencoba mencari ingatan yang ada didalam kepalanya. Sosok wajah yang di buramkan itu perlahan terlihat semakin jelas.

Wajah yang sama seperti dirinya saling tumpang tindih dan menjadi terlihat jelas. Suara yang sama dengan suaranya, wajah yang sama dengan wajahnya, mengendarai naga hitam dengan tawa yang sangat menyeramkan.

Semua sosok kabur farel yang ada didalam ingatannya sekarang telah menjadi jelas.

Sosok itu adalah sosok dirinya yang memiliki bola mata bewarna hitam.

"I... Ini... Bagaimana bisa? "

Sosok farel yang berdiri didepannya itu tersenyum kecil kepadanya. Sosok itu mengulurkan jari telunjuknya untuk menyentuh dahi Venus.

"Aku akan mengembalikan ingatan yang telah kau lupakan."

Setelah tangan itu menyentuh dahinya. Alam bawah sadar Venus terlempar keluar dari terowongan itu.

Semua itu membawanya kembali kepada ingatan farel yang terlupakan.

Ingatan yang tidak diketahui oleh siapapun.

Venus berada didalam tubuh seseorang yang sedang berlari diatas padang rumput yang luas.

Angin sepoi yang bertiup membuat rambut emasnya melayang berkilauan diudara.

'Ini adalah ingatan farel'

"Aku telah menunggumu"

Lelaki berambut hitam yang berdiri ditengah hamparan rumput itu tersenyum dengan hangat, dengan cepat dia membuka kedua tangannya sambil menyambut tubuh wanita yang berlari kearahnya.

'Rowan van trochel! '

Wajah lelaki itu mirip seperti wajah rowan.

Namun nama yang terucap dari mulut farel, kembali mengangetkan dirinya.

"Carlos"

Tangan Carlos membungkus pinggang kecil farel, mengangkat dan memutar tubuhnya ke udara. Senyuman menghiasi wajah mereka berdua, seakan mereka adalah satu-satunya manusia yang hidup didunia ini.

Ini adalah awal dari semuanya. Awal dari seorang wanita biasa yang bernama

Fareline gratiana yang menjadi kekasih dari seorang anak count yang bernama  Carlos mos wieniel.

Fareline dan Carlos merupakan pelajar didalam akademi sihir. Mereka bertemu di Akademi dan mulai mencintai satu sama lain.

'Kekasih yang tidak terpisahkan' ini adalah panggilan dari para pelajar akedemi untuk mereka.

Walaupun berasal dari kalangan rakyat jelata, fareline adalah wanita tercantik di Kerajaan itu. Selain itu, fareline berhasil mendapatkan banyak penghargaan dari akademi kerajaan, karena prestasi sihirnya yang luar biasa.

Wanita cantik yang memiliki peringkat terbaik, bahkan anggota kerajaan juga sangat menghormati fareline karena dirinya sering membantu kerajaan ametis ini dalam berperang melawan monster.

Carlos memeluk tubuh farel yang terbaring diatas hamparan rumput itu dengan perlahan, kemudian dia mendekatkan wajahnya untuk berbisik kecil kepadanya.

"Farel... Fareline kekasihku yang cantik. Aku sudah tidak sabar lagi untuk menjadikanmu milikku."

Wajah cantik farel memerah karena tersipu, bola mata coklatnya memandangi mata perak Carlos dengan rasa ingin tahu.

"Suatu hari nanti aku akan menjadikanmu fareline gratiana wienel."

Maksud dari perkataan itu sangatlah jelas. Itu adalah ajakan pernikahan untuknya, walaupun Carlos tidak mengajaknya secara langsung. Farel cukup terkejut dengan perkataannya.

Fareline tersenyum dengan bahagia sambil mengangukkan kepalanya.

"Ng, aku akan menunggu saat itu tiba, Carlos."

Farel memutar tubuhnya untuk memeluk tubuh Carlos yang berada di belakangnya. Senyuman indah terpancar diwajah cantiknya.

Carlos mengecup kening Farel perlahan sambil membisikkan cintanya.

"Aku mencintaimu Farel."

"Aku juga Carlos. "

***************************************

"Fareline, Lagi-lagi nama itu yang menerima penghargaan! "

"Ck! Wanita itu monster, bagaimana bisa seorang wanita lemah sepertinya memiliki energi mana yang besar. "

(*mana=magical power)

Suara bisikan para pelajar akademi kembali terdengar ditelinga fareline. Pencapaiannya pada tes kemampuan sihir terbarunya memang telah mengalahkan pencapaian para siswa lelaki yang berada disana.

Pendidikan sihir putih ini telah diselesaikannya dengan peringkat terbaik.

Setelah menjalani upacara kelulusan, fareline dan semua pelajar sihir lain akan ditugaskan untuk bekerja di tower sihir kerajaan.

Itu bukanlah hal yang buruk, mengingat dirinya adalah seorang yatim piatu yang tidak memiliki keluarga dan rumah untuk kembali.

Walaupun para penyihir lelaki mengagumi kecantikannya, harga diri mereka merasa terinjak karena kemampuan Farel yang melebihi kemampuan mereka.

Oleh karena itu, perkataan buruk selalu terdengar dibelakang Farel.

"Farel"

Suara panggilan lembut terdengar dari belakang tubuhnya. Farel tersenyum kecil sambil memalingkan wajahnya kearah carlos yang memanggilnya itu.

"Carlos"

Tangan lebar Carlos merangkul pundak Farel dari belakang, dengan mendekatkan wajahnya, Carlos kembali berbicara kepada Farel dengan nada rendahnya.

"Kau sudah mau bersiap-siap pindah ke tower sihir? "

Farel menganggukan kepalanya.

"Iya, semakin cepat semakin baik. Kau juga tahu bahwa aku tidak memiliki tempat lain untuk pulang selain tower sihir."

Tangan besar Carlos menepuk kepala Farel dengan pelan sambil menyisir rambut emas Farel dengan jari tangannya yang panjang.

"Apa sebaiknya aku juga tinggal disana?"

Mata perak Carlos menatap wajah Farel dengan manja. Sambil bercanda kecil, Carlos memasang wajah memelas kepada Farel.

"Tentu saja itu hal yang bagus, tetapi jika kau menyusul ku kedalam tower, count wienel akan menyalahkan semuanya kepadaku."

"Ayah? Biarkan saja ayah marah. Aku akan melindungimu. "

Sambil tertawa kecil Carlos mencoba membuka kedua tangannya dengan memasang tubuh besarnya didepan Farel.

"Melindungiku seperti ini? "

Farel memiringkan kepalanya sambil melihat tindakan Carlos yang terlihat konyol.

Kemudian Carlos menggerakkan kedua lengannya keatas dan kebawah sambil melompat kecil.

" Benar! Seperti ini. "

"Pft"

Tawa kecil pecah dari mulut Farel melihat tingkah lucu Carlos.

"Kekasihku memang dapat diandalkan"

Farel menyipitkan matanya sambil tertawa terbahak-bahak, sesekali dia menghapus air mata yang keluar dari sudut matanya dengan jari telunjuknya.

"Aku hanya bisa melindungi kekasihku seperti ini, karena kekasihku Fareline gratiana merupakan penyihir yang cukup hebat untuk melindungi dirinya sendiri."

"Walaupun kekuatanku cukup hebat, aku juga sangat memerlukan  perlindungan yang barusan kau tunjukan kepadaku. Pffttt... "

Tangan Carlos yang terbuka lebar itu sekarang kembali dilingkarkan ketubuh Farel.

"Akan kulakukan dengan senang hati putri. "

Carlos menurunkan kepalanya untuk mencium samping leher putih Farel, kemudian dengan tenaganya yang besar, dia mengangkat tubuh Farel ke udara dan membawanya menuju ruang makan akademi untuk menikmati makan malam mereka bersama.

***************************************

Dalam waktu satu tahun saja, fareline gratiana telah menjadi penyihir genius yang mengambil alih posisi master di tower sihir.

Pencapaiannya yang luar biasa, membuat dirinya mendapatkan penghargaan dari kerajaan untuk memimpin ekspedisi pembersihan monster di sekitar wilayah kerajaan.

"Master Farel, ada surat dari yang mulia raja."

"Berikan padaku."

Farel yang berada didalam ruang kerjanya menyambut surat bersegel merah itu dari bawahannya dan membukanya.

Isi dari surat itu tidak lain adalah surat perintah dari raja kepadanya untuk melakukan penyisiran wilayah selatan kerajaan yang sekarang dipenuhi oleh goblin.

"Ck, sepertinya yang mulia raja telah menganggapku anjingnya."

Farel menyentuh pelipisnya sambil memasang wajah yang sedikit kesal.

Begitu mengetahui kemampuannya yang luar biasa, raja sama sekali tidak memberikannya hari libur dan waktu untuk beristirahat.

Karena itu pula, waktu yang dimilikinya untuk bertemu dengan Carlos juga semakin berkurang.

Farel melihat tumpukan kertas dan surat yang ada diatas mejanya.

Hampir tiga bulan ini, Carlos sama sekali tidak membalas suratnya. Jika dia memiliki waktu, Farel ingin sekali mengunjungi Carlos di kediamannya.

"Apa terjadi sesuatu padanya?"

Carlos yang biasanya pasti akan segera mengunjunginya sambil memasang tampang manjanya, jika Farel terlambat memberikan kabar kepadanya.

Semua itu terus berlangsung seperti itu hingga setengah tahun yang lalu.

Ekspresi diwajah Carlos yang dilihatnya cukup membuat dirinya khawatir.

Wajah lembut yang dipenuhi senyuman itu menghilang begitu saja, lingkar mata hitam terlihat jelas dari bawah matanya. Sosoknya terlihat begitu kelelahan.

Entah apa yang dihadapinya didalam kediaman count winiel. Begitu menyelesaikan pendidikannya di akademi, Carlos kembali di kediaman ayahnya untuk meneruskan pendidikan menjadi penerus keluarga count.

'Aku akan meneruskan gelar keluarga ku dan membawamu ke kediaman ku.'

Janji yang diucapkan dari mulut Carlos masih terdengar dengan jelas ditelinga Farel. Hal itu jugalah yang menjadi kekuatannya untuk terus bertahan menjalani tugasnya yang begitu melelahkan seperti sekarang ini.

Tetapi kenapa belum ada kabar darinya?

'Carlos, apa terjadi sesuatu denganmu? Wajahmu terlihat lelah? '

Carlos yang berdiri dihadapannya terlihat tidak nyaman dan terganggu dengan pertanyaannya.

'Tidak terjadi apa-apa.'

Sekali lagi, Carlos tidak mengatakan apapun kepadanya.

Apa menunggu seperti ini adalah cara yang tepat untuk dirinya?

Farel kembali lagi mengambil secarik kertas dan penanya untuk menuliskan suratnya kepada Carlos.

"Kumohon balaslah surat ku Carlos."

Tampaknya malam telah menjadi semakin larut, namun Farel sama sekali tidak mengantuk. Tangannya terus bergerak untuk menuliskan suratnya kepada Carlos. Begitu matahari kembali bersinar besok, dirinya harus segera menuju wilayah selatan untuk melakukan penyisiran moster.