Xiao Yi akhirnya keluar dari kamarnya setelah beberapa saat berpikir matang-matang. Dengan langkah pelan ia menuruni anak tangga agar tidak membangunkan orang-orang yang ada di rumah tersebut.
Sebelum membuka pintu, terlebih dahulu Xiao Yi berdiri di depan jendela untuk mengamati Li Zheng Yu hingga beberapa saat. Ia hanya ingin sekedar memastikan saja.
"Dasar menyebalkan," gerutu Xiao Yi. Tadinya ia ingin membiarkan Li Zheng Yu sampai pagi tapi takut pria itu benar-benar melakukan apa yang dikatakan olehnya.
Sudah hampir setengah jam Xiao Yi mengamati tapi sepertinya Li Zheng Yu tidak ada niat intuk memindahkan kakinya.
Xiao Yi merentangkan payung terlebih dahulu sebelum keluar. Mantel tebal juga sudah membalut tubuhnya karena ia tidak mau kedinginan.
"Dasar pria keras kepala," gerutu Xiao Yi sembari memandang Li Zheng Yu dari kejauhan.
Dengan langkah pelan, Xiao Yi menghampiri Li Zheng Yu dari belakang lalu meletakkan payung yang dipegang di antara mereka.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com