Li Zheng Yu mengamati wajah Xiao Yi yang terlihat sangat senang. Tidak menyangkal jika gadis itu akan tertawa renyah seperti itu.
"Kau senang melihatnya babak belur?" tanya Li Zheng Yu untuk menegaskan semuanya.
"Tentu," sahut Xiao Yi. Namun segera menghentikan tawanya karena tatapan Li Zheng Yu cukup menusuk.
Li Zheng Yu bingung saat ini. Antara ingin tetap di sana atau kembali ke kamarnya. Relung hati kecilnya masih ingin berada di kamar Xiao Yi. Seharusnya tadi membawa Mei-Yin ke kamar saja sehingga ia mempunyai alasan kuat. Sekarang apa yang harus dikatakan olehnya?
Suasana kini canggung karena tidak ada yang berbicara di antara mereka. Sudah selesai beradu mulut, Xiao Yi kembali merasakan tubuhnya dingin. Ia meniup telapak tangan kemudian mengusapnya untuk mengurangi hawa dingin.
"Apakah kau kedinginan?" tanya Li Zheng Yu sekedar basa-basi. Padahal ia sudah sangat ingin mendekapnya. Berharap Xiao Yi akan mengatakan padanya untuk tetap tinggal dan menghangatkannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com