"Jika begitu, ayo masuk! Tunggu Khanza datang, dia pasti akan sangat senang melihatmu kembali disini," ajak ibu Khanza kemudian.
"Ehm, bolehkah aku mengajak Gio, tante?" tanya Wisnu tiba-tiba, sedikit mengejutkan ibu Khanza.
"Tapi…"
"Aku ingin membuat kejutan pada Khanza, jika boleh tahu aku akan menemuinya di tempatnya bekerja."
Ibu Khanza kembali tersenyum, selama ini dia sudah tahu betul kebaikan Wisnu. Dan hanya Wisnu saja yang selalu mampu membuat Khanza tersenyum ketika hubungannya dengan Devano berada dalam keterpurukan.
"Kau sudah pasti sangat merindukan Khanza, bukan?"
Wisnu tersipu malu mendengarnya, "Maafkan aku, tante." Dia bergumam dalam hati.
"Baiklah, jika begitu. Kau boleh mengajak Gio untuk menemui Khanza, awalnya mungkin dia akan sangat marah. Tante harap kau masih hafal betul dengan watak puteri tante itu," ujar ibu Khanza kembali.
"Hahaha, tante. Jangan khawatir, aku sudah kebal dengan sikap Khanza yang seperti itu." Wisnu meyakinkan dengan tawa riangnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com