webnovel

Diodiva

Adelio Raffael Anggara atau biasa dipanggil Dio siswa kelas 12 yang populer di SMK Hartatahta yang banyak diincar oleh kalangan siswi disana.Tak hanya di sekolahnya,Dio juga banyak disukai oleh siswi di SMA Revazhar.Namun,berbeda dengan salah satu siswi disana yang sama sekali tidak tertarik dengan Dio.Ia adalah Diva Asha Hiraya siswi kelas 11 SMA Revazhar yang terkenal dingin,cantik,dan tidak mudah tertarik dengan laki-laki.Walaupun teman dekatnya juga ada yang menyukai Dio namun ia sama sekai tidak ada rasa tertarik sedikitpun dengan Dio. Diva yang selalu berfikir kalau Dio adalah cowok yang biasa aja "emang kenapa si kalian suka sama cowok kek dia,apa coba yang disukain,hah?!",tanya Diva. "Dio tu ganteng,gagah,intinya dia tu idaman lah pokoknya",jawab Reva teman satu tongkrongannya. "Gue jadi penasaran sama dia",kata Diva. "Awas,awalnya emang penasaran tapi bisa aja lama-lama kebawa perasaan",kata Reyga. _DioDiva_

rofi_aisyi · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
14 Chs

tetap kuat

"Dio..maafin Diva ya ngga bisa nemenin Dio disaat-saat terakhir Dio. Bukanya Diva nggak mau tapi Diva lagi jagain mama. Maaf ya Dio.

Diva juga mau ngucapin makasih, Dio udah jadi best person yang pernah Diva temui.

Tenang disana ya..goodbye i will definitely miss you", kata-kata Diva yang begitu menyentuh hati saat melihat peristirahatan terakhir Dio.

"Diva yang sabar ya. .kamu kuat kok, Dio juga udah tenan disana", Reyga menenangkan.

"keep strong my bestie!", Reva menambahkan.

"makasih ya udah nyemangatin aku", ucap Diva.

Tiba-tiba Soniya memanggil Diva ke ujung pemakaman, entah apa yang akan dilakukannya tapi Diva tetap menerima ajakannya, ya mungkin saja ada hal penting yang harus ia bicarakan.

"hey!lu nggausah sok caper ya!gue tau kok lu sok-sokan nangis biar dapet perhatian orang-orang kan?jujur lu!", bentak Soniya.

"sok caper apa sih kak?aku ngga ngerti?", Diva.

"alah dasar nggatau malu!", bentak Soniya.

"kak, kita ini lagi berduka loh, tolong ya nggausah cari masalah disini, ini bukan tempat dan waktu yang tepat buat debat kak", ucap Diva lembut.

"alay lu!", Soniya pergi meninggalkannya begitu saja.

Sesampainya dirumah Diva melihat foto-fotonya yang ia ambil saat masih bersama Dio.

"andai waktu bisa diputar kembali, aku pengen banget bisa jalan-jalan lagi sama kamu, muter-muter ngga jelas sama kamu, nongkrong, dengerin kamu nyanyi, aku pengen banget hal itu terulang lagi, Dio yabg tenang ya disana setidaknya rasa sakitmu udah hilang sekarang, i love you so much", tiba-tiba air mata Diva mengalir derasnya hingga membasahi pipinya.

Tak sadar Diva ketiduran dirumahnya.

Tiba-tiba ada pihak rumah sakit sudah banyak sekali menelepon Diva.

"halo pak ada apa ya dengan ibu saya?", tanya Diva panik.

"nona Diva, ibu anda semakin parah sekarang kondisinya dimohonkan agar cepat menyusul kesini", jawab Dokter.

"baik dok saya kesana sekarang", jawab Diva langsung menutup teleponnya dan bergegas menghampiri ibunya.

Diva sangat cemas, bagaimana tidak ibunya adalah satu-satunya orang yang mensuport dan mendidik Diva sampai sebesar ini tanpa adanya kasih sayang seorang ayah.

"bagaimana keadaan ibu saya sekarang dok?", tanya Diva panik.

"ehh..ayo ikut saya, anda bisa melihatnya sendiri", jawaban Dokter yang membuat Diva semakin panik dan gemetar.

Diva bingung kenapa ia dibawa keruang jenazah, ia semakin gemetar saat dokter membukakan pintu ruangan tersebut.

Diva sangat panik dan tidak bisa berkata apa-apa karena melihata ibunya yang sudah terbaring sangat lemas dan tertutupi oleh kain putih.

"MAMAAAAAA...MAMA BANGUN MAAAA, JANGAN TINGGALIN DIVAAA..DIVA BELUM SIAP SENDIRI MAAA..MAMA BANGUN MAAAA..MAMA BANGUN AYO BILANG SESUATU KE DIVA MAAAAA..MAMAAAAAAA", teriak dan tangis Diva menggemparkan orang yang ada diruangan itu.

Diva tidak bisa membendung air matanya untuk saat ini.

"yang sabar ya nakk, kami sudah berusaha sebaik mungkin, maaf kami hanya melakukan sebisa kami", ucap Dokter sambil mengelus pundak Diva.

"MAMAAA..KENAPA MENDADAK BEGINI..DIVA BELUM SEMPET BIKIN MAMA BAHAGIA..DIVA BELUM SEMPET WUJUDIN MIMPI DAN HARAPAN MAMAA..BANGUN MAAA KATAKAN SESUATU KE DIVAA", untuk saat ini hatinya sangatlah hancur.

Ia kehilangan orang-orang yang sangat tulus menemani Diva sejauh ini.

Kita semua nggak tau kapan maut akan datang, yang pasti semua itu sudah diatur oleh Tuhan. Masa iya kita mau lari dari kematian, mana mungkin.

Diva kini kehilangan tiga orang berharga dihidupnya, ayahnya,ibunya, dan juga Dio.

Ia berfikir apakah ia masih bisa hidup bahagia tanpa mereka?apakah masih bisa mewujudkan mimpi-mimpinya tanpa suport dari mereka? sudahlah Diva sangat hancur sehancur-hancurnya saat ini.

Diva tidak kuat saat melihat jasad ibunya diistirahatkan dirumah keduanya.

Peristirahatan terakhir ibunya sangat membuat Diva hancur jika melihatnya.

"Mama yang tenang ya disana, Diva janji Diva bakal bahagiain mama dan bakal mewujudkan mimpi mama walaupun mama udah beda alam sama Diva, Diva minta maaf ya maa..Diva sering ngerepotin mama selama mama masih bisa bareng-bareng Diva kemarin, tenang disana ya maa..aku bakal belajar ikhlas kok, good bye mahh..love you so much", kata-kata Diva membuat orang yang disana tidak bisa membendung air matanya.

"ikhlasin ya Div mama kamu pasti udah tenang disana",ucap Reyga.

"cukup kamu tegar dan kirimin doa pasti mama kamu udah seneng banget kok", sambung Reva.

"makasih ya kalian udah selalu ada dan suport aku", Diva.

"iyaa Div iyaa",Reyga dan Reva.