"Kita harus segera menyelesaikan semua ini. Aku tidak bisa tetap berada dalam misi jika nenek bersikukuh agar kita bisa menikah secepatnya," ungkap Luci dengan sangat khawatir.
Di sisi lain Evan tak mau menanggapi banyak-banyak mengenai semua keluh kesah dan juga kekhawatiran milik Luci. Alasannya adalah karena Evan mengingingkan pernikahan itu terlaksana. 'Lagi pula aku juga tidak ingin jika Ider yang nantinya mendapatkan Luci,' batin Evan dengan penuh tekad.
Luci mengacak rambutnya sendiri. Ponsel milik Evan sudah dia kembalikan kepada pemiliknya. "Kita harus mencari cara untuk…"
"Maaf, Nona, tapi sekarang waktunya aku tidur." Itu hanya satu alasan yang bisa Evan lakukan agar dia bisa menghindari topic mengakhiri misi ini.
Evan masih belum mampu memikirkan atau membayangkan mengenai itu semua. Tentu perpisahan dengan Luci adalah hal yang dia hindari. Bersikap seolah-olah dia tidak apa-apa padahal dia sedih, pasti akan menguras banyak tenaganya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com