webnovel

Dijebak Menikah Tuan Muda

Berawal dari ciuman tak sengaja yang terjadi di antara Evan dan Luci, kedua orang itu akhirnya terlibat dalam kerja sama kontrak. Evan yang belum bisa melupakan masa lalunya mau tak mau harus segera memiliki kekasih agar bisa terhindar dari perjodohan. Akan tetapi di tengah perjanjian kontraknya dengan Luci, Evan terlanjur jatuh cinta pada Luci. Sifat arogan dan dominan miliknya membuat Luci sering merasa terpojok, dan fakta yang lain adalah Luci tidak mencintai Evan. Luci telah jatuh cinta pada seseorang di masa lalunya. Kenyataan bahwa dia harus bersabar demi kontraknya dengan Evan berakhir telah membuatnya sesak. Di ujung kontrak, Luci telah dijebak menikah dengan Evan. Lalu bagaimana dengan lelaki yang berada di dalam hati Luci? Bisakah mereka bersatu?

Suny_Edelia · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
470 Chs

Apakah Dia Kesepian?

"Apa? Dia bertanya padamu? Apa maksudmu?" Spider bertanya dengan suara meninggi, satu hal yang tidak pernah Spider lakuan selama ini kepada Luci.

Suara Spider bahkan terdengar seperti petir di pagi hari yang cerah namun sendu ini.

Petir itu menyambar gedung rumah sakit hingga mengenai Luci dan membuat jantung gadis itu meledak, karena saking terkejutnya.

Tapi masih ada hal yang lebih mengagetkan dan mengerikan daripada suara keras milik Spider, yakni wajah Spider itu sendiri.

Kelembutan eskpresi wajah Spider yang tadinya seperti buah apel ranum yang jatuh pada bulu-bulu kini sudah lenyap seketika.

Kelembutan itu sekarang menjelma menjadi sebuah ekspresi dingin yang beku.

Ekspresi dingin itu bahkan lebih dingin dari pada ekspresi Spider saat berbicara dengan wanita di rumahs sakit yang menyapanya tadi. Hal itu membuat Luci agak ketakutan.

Apakah Luci telah melakukan suatu kesalahan? Apakah dengan kemaraannya itu Spider akan melukai Hans?

"Dia – ma – maksuku." Tubuh Luci terguncang hebat seperti saat dia sedang terkena suatu demam yang sangat tinggi.

Bahkan dia meremas tangannya sendiri berulang kali, wajahnya yang seperti boneka dan putri itu menunduk dalam-dalam karena terlalu takut menatap langsung pada lawab biacaranya. Spider.

Hal itu sepertinya disadari oleh Spider. Bukan maksud Spider berkata kasar dan berbicara dengan nada tinggi.

Semua itu hanya reflek yang ditaburi oleh sedikit emosi, karena bagi Spider The Crown harus tetap dirahasiakan. Orang lain mungkin mengetahui The Crown, tapi dengan nama yang lainnya.

Bergegas Spider merubah ekspresi wajahnya yang tegang, berikut nada suaranya yang menekan dan menuntut itu. Spider tidak ingin Luci merasa tidak nyaman dengan dirinya. Spider tidak ingin Luci menjauh darinya.

'Astaga, aku kelepasan,' batin Spider dengan frustasi.

'Aku harus menahan amarahku jika tidak ingin membuat Bee menjauh dariku,' lanjutnya.

Spider pun mendekat ke arah Luci, demi untuk meraih tangan gadis itu yang lalu akan digenggamnya.

Tapi setiap kali Spider mendekat Luci akan menjauh, seolah Spider adalah kutub magnet yang memiliki muatan yang sama dengan Luci. Kedua ujung kutub itu akan menjauh setiap didekatkan.

"Bee, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud begitu padamu. Aku hanya terkejut. Kumohon jangan jauhi aku!" Spider berkata sangat serak dan sedih.

Wajahnya sudah sangat memelas dengan tangannya yang kekar itu yang saat ini masih berusaha untuk meraih tangan Luci.

Tapi gadis di depannya masih saja menghindar setiap kali Spider mendekat. Mereka berdua benar-benar seperti dua kutub magnet yang searah.

"Bee, kuhonon jangan begini." Spider semakin terlihat menyayat hati.

Bahkan matanya sudah mulai bekaca-kaca dengan wajah seolah putus asa dan sangat lemah.

Wajah Spider telah membuat Luci teringat pada dirinya sendiri. Wajah Spider saat ini sama seperti wajah luci saat mengetahui bahwa akhirnya Daniel meninggal.

Lalu setelah meninggalnya Daniel, semua orang mulai menjauhi Luci.

Wajah Spider benar-benar merepresentasikan kenangan dan pengalamn Luci. Hal itu yang mulai sedikit meluluhkan hati gadis itu.

'Apa dia telah kehilangan seseorang yang disayanginya? Apa selama ini dia tidak memiliki teman?' pikir Luci dengan mata juga hampir berkaca-kaca.

Semakin dalam dia memikirkan tentang Spider maka akan semakin dalam Luci terlarut bersama kenangannya yang lama.

Kematian Daniel bukanlah satu-satunya hal yang mengejutkan. Salah satu hal mengejutkan lainnya adalah Tante Arum melaporkan Luci ke polisi dengan tuduhan pembunuhan yang telah menewaskan Daniel.

Selama sidang tidak ada satu pun orang yang menghampiri Luci, tidak ada satu pun orang yang peduli dan membela Luci.

Semua orang membenci Luci, bahkan teman-teman yang dulu begitu akrab dengannya.

Orang-orang itu juga serupa kutub magnet yang memiliki muatan yang sama dengan Luci, maka dari itu ketika Luci mendekat maka mereka akan menjauh.

Mereka akan selalu melayangkan pandangan jijik kepada Luci bahkan setelah hakim memutuskan bahwa Luci tidak bersalah.

Bagi mereka Daniel sudah mati dan itu semua disebabkan oleh Luci, oleh celurit yang berada di tangan Luci.

Mereka tidak mau mendengar penjelasan dan fakta dari tragedi yang menimpa Luci dan Daniel secara menyeluruh.

Mereka terlalu fokus kepada nyawa Daniel yang terenggut, sampai Luci seolah tidak memiliki kesempatan untuk dicintai kembali.

Dan begitulan ekspresi wajah Luci ketika melihat kaca, ekspresi itu yang saat ini ditunjukkan oleh Spider.

Rasanya sangat menyayat hati dan penuh dengan luka.

Jika Luci mengabaikan Spider sama saja Luci berbuat jahat, sejahat orang-orang yang sudah mengabaikan Luci dari dulu hingga saat ini. Oleh karenanya Luci luluh dan mendekat juga.

"K – kau membentak. Aku takut," jelas Luci masih ada sedikit kegugupan di hatinya.

Sekarang tangannya yang lembut sudah berada di genggaman tangan kekar milik Spider. Rasanya hangat dan seperti pulang ke rumah.

Mungkin Spider memang rumahnya Luci karena Spider adalah salah satu keluarga Luci yang saat ini masih mau menemui Luci bahkan masih mau membantu Luci saat sedang kesusahan.

Spider meremas jemari Luci karena merasa lega bahwa akhirnya Bee kecil miliknya telah kembali lagi padanya, setelah sesaat tadi hampir saja menghilang dan menjauh dari Spider.

Di dalam hatinya sendiri Spider bertekad untuk lebih berhati-hati saat berbicara dengan Luci kaena memang mungkin Luci memiliki perasaan yang sangat sensitif akhir-akhir ini.

Sebenarnya tadi Spider ingin menarik Luci ke dalam pelukan dada bidangnya namun karena di sini masih banyak orang berlalu lalang Spider belum ingin melakukannya.

Spider tidak ingin memperlihatkan ada keintiman lebih antara Spider dengan Luci.

Biarlah orang-orang berpikir bahwa Luci itu sama seperti wanita dan gadis kebanyakan yang Spider miliki selama ini, yakni hanya wanita kencan sebagai pemuas hasrat, tidak lebih.

"Bee, ayo kita cari tempat yang nyaman untuk berbicara. Tapi kau ingin melihat keadaan Hans dulu kan?" Spider berusaha setenang mungkin saat sedang membujuk Luci agar mau pergi dari jalan rumah sakit yang ramai itu.

Karena Spider terkadang merasa was-was jika orang-orang yang memiliki dendam dengannya mungkin berada di sini bisa mengenali Luci. Bisa saja orang itu nanti malah menculik Luci.

Luci mengangguk patuh. Lalu gadis itu menurut saja ketika dituntun oleh Spider untuk menuju kamar Hans yang berada di lantai tiga.

Luci saat ini berada di lantai dua. Lantai dua biasanya adalah tempat di mana Hans di rawat dulu. Dan kamar mandi lantai dua juga lebih familiar bagi Luci, oleh karena itu Luci lebih memilih mandi di lantai tersebut.

Sekarang gadis itu memasuki lift dengan tangan berada di genggaman Spider.

Tangan lelaki itu akan selalu hangat ketika menuntun Luci, sama seperti saat mereka masih kecil, dan Luci mengingat semua itu.

Spider memang selalu menjaganya selama ini, dari kecil bahkan ketika sudah dewasa.

Meski pun Spider tidak bisa menjadi penyembuh atas luka hati Luci karea kehilangan Daniel namun paling tidak sekarang Luci sudah mearasa agak lega dengan kedatangan Spider.

Sepertinya sekarang semuanya akan mudah dijalani. Belum lagi jika Spider itu adalah orang yang baik, pasti Spider akan melindungi Hans juga.

Saat Luci sudah memasuki lift dan saat pintu lift tertutup, Spider tak kuasa untuk menahan keinginannya lebih lama lagi. Ditariknya tubuh Luci, dan dipeluknya gadis itu dengan sangat erat.

***