"Ada lagi? Kalo gak ada aku tutup yah," ujar Kevin.
"Jangan-"
"Jangan tutup telfonnya," pinta Nia dengan wajah yang merah seperti tomat.
Kedua alis Kevin bertaut, menyatu dengan dahi yang berkerut. Tumben sekali Nia tak mau menutup telfon. Biasanya sebelum Kevin selesai bicara, gadis manis itu akan menutup telfon duluan.
"Kenapa? Kamu kangen yah?" ledek Kevin.
"Enak aja. Aku cuman gak bisa tidur karena menonton film horor." Nia berdalih, padahal alasan sebenarnya karena ia ingin mendengar suara Kevin yang seperti lagu pengantar tidur. Suara yang selalu meredakan emosi Nia. Suara yang Nia rindukan.
Tawa renyah terdengar setelahnya, menggelitik telinga Nia. Menambah pacu jantung hingga Nia bisa mendengar suara deg dari jantungnya.
"Hahaha maaf, maaf, aku malah ketawa. Ku kira kamu tipe orang yang gak akan ketakutan hanya karena menonton film seram."
Ada jeda sesaat sebelum Kevin berkata, "Aku bakal temenin sampai kamu tidur."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com