Aku selalu tertawa tiap kali orang berkata, " Hidup adalah anugrah yang patut disyukuri." Yah, disyukuri kalo hidup dengan aman dan tentram. Tapi apa yang harus disyukuri dari hidup di neraka? Tersiksa hampir setiap hari baik mental maupun fisik. Bukankah lebih baik tak pernah hidup sama sekali?
Wanita berambut coklat menatap pantulan tubuh setengah telanjangnya di cermin. Warna merah dan biru mendominasi kulit, terdapat luka panjang di sekujur tubuh. Ringisan keluar tiap wanita itu bergerak walau sedikit. Beberapa bercak darah terlihat di punggung. Perlahan pandangan wanita itu memburam tertutup embun yang kemudian turun menjadi air mata, membasahi wajahnya.
Wanita itu segera menghapus air mata lalu turun ke lantai bawah. Dilihatnya seorang gadis sedang makan nasi goreng. Sekar memaksakan senyum sebelum menghampiri gadis berseragam putih abu-abu itu.
"Pagi sayang," sapa Sekar duduk di samping gadis itu. Nia menatap sekilas Sekar lalu membalas, "Pagi."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com