Bau semerbak bunga menguar, menggelitik hidung gadis bersurai legam yang tengah duduk di kursi panjang. Manik karamelnya nampak berbinar melihat berbagai jenis bunga yang ada di hadapannya, tersusun rapih hingga nampak seperti pameran seni, bukan taman bunga. Pasti orang yang merawatnya mencurahkan segala tenaga untuk membuat taman seindah itu.
"Kamu suka bunga?" Gadis itu terkesiap saat seorang wanita dewasa duduk disampingnya, menatap lembut dengan bibir yang melengkung ke atas. Wanita itu tertawa pelan melihat raut terkejut Nia yang malah semakin membuat Nia terperangah. Ia tertegun melihat paras cantik wanita bermata kecil, mengetahui darimana paras rupawan Kevin berasal.
"I-iya saya suka bunga Tante," jawab Nia kikuk.
"Jangan terlalu formal gitu ah, pakai aku-kamu aja, kamu juga boleh panggil Tante, Mamah," balas Raras melebarkan senyum hingga kedua mata sipit itu nampak segaris.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com