webnovel

Bab 12

Antara Sakinah Mawaddah Warahmah dan Belasungkawa

Hari H Pernikahan

Gedung Hotel H

Abi Bahar : "Saudara Maulana Habib bin Abdul Rosyid saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Siti Faizah binti Baharudin dengan maskawin berupa uang senilai 10 juta tunai"

Habib : "Saya terima nikah dan kawinnya Siti Faizah binti Baharudin dengan maskawin yang tersebut dibayar tunah"

"Sah" Ucap semua orang di sana

"Sahh"

Setelah Habib mengucapkan ijab qobul, Izah pun turun ke bawah untuk menemui Habib dan kemudian menyalami tangannya.

Ummi Aisyah : "Semoga kalian sakinah mawaddah warohma yaa"

Izah : "Iya terima kasih ummi"

Abi Bahar : "Sekarang tanggung jawab Izah sudah abi serahkan ke kamu Habib. Abi hara kamu mampu menanggung amanat ini"

Habib : "Iya bi"

Pukul 19.00

Ball Room Hotel

Saat ini sedang diadakan acara resepsi pernikahan Habib dan Izah

Jihan : "Selamat ya mbak Izah sama bang Habib semoga langgeng terus"

Izah : "Iya makasih ya Han"

Jihan : "BTW kalian ada lihat Kak Tika gak?"

Izah : "Kartika? Loh dari tadi dia emang enggak ada ta?"

Jihan : "Entah aku juga gak tahu mbak. Dari kemarin – kemarin aku gak lihat Kak Tika. Terakhir kali aku lihat waktu kita fitting baju it uterus gak pernah ketemu lagi"

Izah : "Iya juga ya. Kemana ya dia?"

"Iya juga dari kemarin Kartika gak ada kabar dan gak bicara apapun sama aku. Kemana dia?" Batin Habib

Habib : "Mungkin dia lagi ada kerjaan"

Jihan : "Iya juga sih. Kak Tika kan sejak di sini selalu sibuk sama kasus yang dia tangani. Ya udah bang, mbak aku mau ke sana dulu ya"

Izah : "Iya"

Pukul 22.00

Habib : "Akhirnya acaranya udah selesai semuanya"

Izah : "Hehe iya mas"

Drrttt. Drrrttt. Drrrtt. Tiba – tiba ponsel Habib berbunyi ada telpon masuk.

Izah : "Siapa mas"

Habib : "Ah ini dari Ariel. Mungkin dia mau ucapin selamat karena tadi dia sama anak – anak gak bisa datang ke sini"

Izah : "Ahh"

Habib : "Mas angkat dulu ya"

Habib : "Halo ada apa?

Ariel : "Capt kita sudah menemukan lokasi dari gembong narkobanya dan sekarang juga kita akan melakukan penggerebekan juga"

Habib : "Ok kalau gitu aku akan segera ke sana"

Ariel : "Siap capt"

Habib : "Zah sekarang juga mas harus pergi untuk melakukan penggerebekan"

Izah : "Tapi mas…"

Habib : "Maafin mas ya. Mas janji bakal balik dalam keadaan baik – baik aja"

Keesokan Hari

Pukul 06.30

Drrtt. Drrtt. Drrtt.

Izah : "Iya halo"

Sony : "Halo mbak Izah. Ini Sony mbak anak buah captain"

Izah : "Ah iya Son ada apa?"

Sony : "Begini mbak Sony mau meminta maaf sama mbak Izah. Duh jadi bingung ngomongnya gimana"

Izah : "Kenapa Son?"

Sony : "Sekarang mbak ke rumah sakit sajalah biar kita lebih enak menjelaskannya"

Izah : "Hah rumah sakit? Kenapa harus ke sana? Apa ada yang sakit?"

Sony : "Sekarang aku gak bisa jelasin mbak. Mbak mending ke sini dulu"

Izah : "Ya sudah aku ke sana sekarang"

Ummi Aisyah : "Zah mau kemana kamu nak"

Izah : "Izah mau ke rumah sakit ummi"

Ummi Aisyah : "Rumah sakit? Kenapa ke sana? Ada yang sakit?"

Izah : "Izah juga gak tahu ummi. Tadi Sony temannya mas Habib hubungi Izah terus suruh Izah ke rumah sakit"

Ummi Aisyah : "Ya sudah kalau begitu ummi ikut kamu ke rumah sakit"

Izah : "Iya ummi"

Rumah Sakit

Izah : "Ada apa ini? Kemana mas Habib? Kok dia gak ada di sini?"

Ariel : "Kamu tenang dulu ya Zah"

Ummi Aisyah : "Iya kamu tenang dulu ya nak"

Izah : "Gimana bisa tenang umi. Cepat jelaskan sejelas – jelasnya"

Ariel : "Jadi begini kemarin saat kita melakukan penggerebekan kita semua sudah berhasil menangkap gembong narkobanya. Tapi.."

Izah : "Tapi apa?"

Richard : "Tapi saat kita akan kembali tiba – tiba captain di tembak oleh anak buah gembong narkoba"

Izah : "Astagfirullah"

Ummi Aisyah : "Ya Allah Habib. Bagaimana bisa jadi seperti ini"

Ariel : "Ummi sama Izah yang tenang dulu yaa"

Izah : "Gimana bisa tenang hah? Sekarang mas Habib ada di mana?"

Ummi Aisyah : "Bagaimana keadaan Habib sekarang"

Ariel : "Dia sedang di operasi"

30 menit kemudia

Dokter pun keluar dari ruang operasi

Izah : "Dok bagaimana keadaan mas Habib dok"

Dokter : "Apa disini ada wali atau keluarganya?"

Izah : "Saya istrinya dok"

Ummi Aisyah : "Saya ibunya dok"

Dokter : "Sebelumnya kami meminta maaf. Kami tidak bisa menyelamatkan saudara Habib. Kami sudah lakukan yang terbaik. Peluru sudah kami keluarkan dari jantung, namun kami tidak bisa mengatasi pendarahannya. Sekali lagi kami mohon maaf"

Izah : "Astagfirullah. Jangan bilang ini serius. Ini cuma bercanda kan dok? Enggak mungkin mas Habib tinggalin aku. Mas Habib janji bakal balik dalam keadaan baik – baik aja"

Ummi Aisyah : "Ya Allah anak ku. Hiks. Hiks. Hiks. Baru kemarin dia tersenyum lebar sekarang malah engkau renggut nyawanya ya Allah"

Ruang Rawat Inap Kartika

Saat ini Kartika sedang terbaring lemah di atas tempat tidur pasien. Kartika sedang dalam keadaan koma

Mimpi Kartika

Saat ini Kartika sedang berada di jalanan yang panjang dan sepi hanya ada Kartika seorang. Pemandangannya

sangat menakjubkan. Di pinggir jalan itu  ada sebuah pagar penghalang yang berhadapan langsung dengan sebuah danau.

Kartika : "Ini di mana? Kok sepi banget jalannya ya"

Kartika kemudian berjalan menyusuri jalanan tersebut sambil melihat sekeliling.

Kartika : "Itu di sana apa? Kayak orang. Coba ke sana ah"

Kartika kemudian berjalan menghampiri orang tersebut. Orang tersebut nampak sedang melihat danau sambil bersandar di pagar penghalang.

Kartika : "Permisi. Maaf mengganggu saya mau tanya sebentar. Ini di mana ya?"

Lalu orang tersebut menengok melihat Kartika.

Kartika : "Ha.. Ha.. Habib?"

Habib hanya tersenyum saja melihat Kartika.

Kartika : "Kamu ngapain di sini? Terus Izah mana? Kok gak sama kamu? Emm ngomong – ngomong aku mau minta maaf sama kamu Bib soalnya aku gak bisa datang ke pernikahan kamu sama Izah. Maafin aku ya Bib"

Habib : "Iya gak apa. Kalau gitu aku pergi dulu ya Tik. Kamu jaga diri kamu baik – baik ya"

Kartika : "Mau kemana Bib"

Habib : "Bertemu sang pencipta"

Kartika : "Hah maksud kamu apa?"

Habib hanya tersenyum saja. Lalu kemudia Habib berjalan meninggalkan Kartika.

Kartika : "Loh Bib mau kemana kamu. Tungguin aku. Aku mau ikut sama kamu. Bib. Hiks. Hiks. Hiks. Jangan tinggalin aku. Aku gak tahu ini di mana. Bib. Tempat ini sangat menakutkan. HABIB jangan tinggalin aku. Hiks. Hiks. Hiks"

Kemudian Kartika pun terbangun dari mimpinya.

Kartika : "HABIB…"

Suster : "Mbak Kartika sudah siuman?"

Kartika : "Sus ini di mana?"

Suster : "Ini di rumah sakit mbak. Mbak sudah koma selama 3 hari"

Kartika : "Rumah sakit? Koma selama 3 hari?"

Suster : "Iya mbak"

Kartika : "Habib mana? Habib di mana?"

Suster : "Habib?"

Kartika : "Iya Habib anaknya ummi Aisyah. Di mana dia?"

Suster : "Sebentar saya panggilkan wali anda dulu ya mbak"

15 Menit Kemudian

Kartika : "Ummi"

Ummi Aisyah : "Tika. Ada apa nak?"

Kartika : "Ummi, Habib di mana?"

Ummi Aisyah : "Habib?"

Kartika : "Iya Habib ummi. Di mana dia?"

Ummi Aisyah : "Umm. Emmm. Ah Ha.. Habib"

Kartika : "Ummi kenapa sih?"

Ummi Aisyah : "Ummi gak kenapa – kenapa kok. Emangnya kamu ada perlu apa sama Habib. Kok kamu cariin dia"

Kartika : "Tadi Kartika bermimpi ummi"

Ummi Aisyah : "Mimpi?"

Kartika : "Iya. Kartika bermimpi bertemu dengan Habib di tempat yang sangat sepi, namun tempatnya bagus sekali. Di sana Habib terlihat sangat bahagia sekali mungkin dia bahagia setelah menikah dengan Izah. He he he"

Ummi Aisyah : "Bahagia?"

Kartika : "Iya ummi"

"Alhamdulillah" (Batin Ummi Aisyah)

Kartika : "Saat itu Kartika tanya sama Habib dia mau kemana terus dia jawab mau bertemu sang pencipta. Apa coba maksudnya dia. Aneh – aneh aja si Habib"

Ummi Aisyah hanya terdiam saja mendengarkan Kartika.

Kartika : "Ummi? Ummiii"

Ummi Aisyah : "Ah iya kenapa?"

Kartika : "Ummi kenapa sih kok diem aja? Ummi denger cerita aku kan?"

Ummi Aisyah : "Iya ummi denger kok"

Kartika : "Terus sekarang Habib di mana ummi?"

Ummi Aisyah : "Habib sekarang sama Izah kok"

Kartika : "Oh syukurlah kalau gitu"

Pukul 15.30

Saat ini jenazah Habib sudah dimakamkan di pemakaman

Ummi Idah : "Yang sabar ya nak"

Izah : "Umii. Hiks. Hiks. Hiks."

"Turut berbela sungkawa ya mbak Izah. Ya Allah saya gak nyangka banget pak Habib bakalan pergi secepat ini. Padahal kemarin baru saja menikah sekarang sudah di tinggal sama pak Habib. Yang sabar ya mbak" Ucap salah satu ibu – ibu

Ummi Idah : "Iya bu"

Ummi Aisyah : "Zah yang tabah ya nak"

Izah : "Iya ummi. Izah mau pamit ke kamar dulu"

Ummi Aisyah : "Iya nak"

Abi Abdul : "Sudah jangan sedih lagi"

Izah : "Iya abi"

Abi Abdul : "Mii"

Ummi Aisyah : "Iya abi?"

Abi Abdul : "Tadi siang kamu kemana? Kok gak bantuin ibu – ibu yang lain ngurusin pemakaman Habib?"

Ummi Aisyah : "Ah ummi tadi ada urusan abi"

Abi Abdul : "Oh begitu"

Kamar Izah

Mbak Isti : "Zahh"

Izah : "Hiks. Hiks. Hiks"

Mbak Isti : "Sudah kamu jangan nangis terus"

Izah : "Tapi mbak baru kemarin Izah bahagia banget terus sekarang harus menangis sampai air mataku gak mau keluar"

Mbak Isti : "Yang sabar Zah"

Izah : "Sebenernya Izah punya dosa apa sih mbak? Kok takdir Izah begitu menyedihkan. Kenapa Allah jahat banget sama Izah mbak"

Mbak Isti : "Hus gak boleh kamu ngomong kayak gitu"

Izah : "Aku udah gak tahu lagi mbak harus gimana. Aku rasanya pengen mati aja mbak. Aku…"

Mbak Isti : "Sssttt. Jangan pernah bilang kayak gitu. Masih ada mbak, ummi, abi yang bakal nemenin kamu" Sambil memeluk Izah

Pukul 21.00

Suster : "Halo bu Aisyah saya suster yang merawat mbak Kartika"

Ummi Aisyah : "Iya mbak kenapa?"

Suster : "Sekarang mbak Kartika ingin bertemu dengan ibu"

Ummi Aisyah : "Oo begitu. Ya sudah sus saya langsung ke sana"

Suster : "Iya bu"

Ruang Rawat Inap Kartika

Ummi Aisyah : "Tika"

Kartika : "Ummii"

Ummi Aisyah : "Kenapa nak?"

Kartika : "Gak kenapa – kenapa kok ummi. Kartika cuma pengen dipeluk saja kok sama ummi"

Ummi Aisyah : "Oo begitu" Sambil memeluk Kartika

Kartika : "Temenin Tika sampai tidur ya ummi"

Ummi Aisyah : "Iya sayang"

Kartika : "Ummi"

Ummi Aisyah : "Iya?"

Kartika : "Boleh gak Tika minta nyanyiin lagu penghantar tidur kayak dulu boleh gak ummi"

Ummi Aisyah : "Iya boleh"

Sound : Ambilkan Bulan Bu by Tasya

Ambilkan bulan bu

Ambilkan bulan bu

Yang slalu bersinar dilangit

Ummi Aisyah : "Hiks. Hiks. Hiks"

Dilangit bulan benderang

Cahyanya sampai ke bintang

Ambilkan bulan Bu

untuk menerangi,tidurku yang lelap

Dimalam gelap

Ummi Aisyah : "Maafin ummi ya nak. Ummi gak bisa jagain kamu"

Ambilkan bulan bu

Ambilkan bulan bu

Yang slalu bersinar dilangit

Dilangit bulan benderang

Cahyanya sampai ke bintang

Tttttiiiiiiitttttt. Terdengar suara dari monitor jantung.

Suster dan dokter pun terlihat terburu – buru untuk masuk ke dalam ruangan Tika.

Ambilkan bulan Bu

untuk menerangi,tidurku yang lelap

Dimalam gelap

Ummi Aisyah : "TIKAA. HIKS. HIKS. HIKS"

Dokter : "Waktu kematian pukul 21.22"

Cerita Berlanjut

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.