Selena terbangun pada tengah malam saat dia mendengar suara hujan di luar kamarnya. Gadis itu berbaring sebentar di atas tempat tidur lalu melirik ke jendela yang belum ditutup. Dia pun bangun, pijakannya goyah sesaat dikarenakan pusing namun dia bisa menyeimbangkannya segera.
Gadis itu berdiri di jendela dan memandang suara hujan yang deras di luar. Setelah cukup melihat, dia pun kembali duduk di sisi tempat tidur. Barulah saat Selena tersadar sepenuhnya dari kantuk, dia menyadari apa yang sudah terjadi padanya.
Pantas saja dia merasa tak nyaman saat tadi bangun. Ternyata yang dialaminya hari ini bukanlah mimpi belaka.
Dia pun menyentuh pipinya yang bengkak dan masih tersisa panas. Bibirnya pun tampak tebal dia rasakan dan darah mengering di sudut mulutnya membuatnya susah bicara.
Selena kemudian menemukan sebuah tube berukuran kecil di atas nakas. Selain dia tebak tube itu dari Andre, terlalu mustahil jika mamanya lah yang menaruhnya di sana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com