Selena terpaku berdiri begitu dia lihat sosok sahabatnya ada di depan rumahnya. Christine, berdiri di sana dengan mata kecewa menatap ke arah Selena.
Bagaimana mungkin dia tida kecewa, jika seharian itu dia di buat kalang kabut mencari keberadaan sahabatnya. Tapi apa yang dia dapatkan? Kecemasannya tak berarti apapun bagi Selena sama sekali.
Namun dia masih ingin tahu, apa gerangan yang menyebabkan Selena menghindar untuk bertemu dengannya. Kalau dia memang memiliki salah, dia bersedia untuk meminta maaf.
Selena mengembuskan napas lelah kemudian.
Sia-sia sudah dia bersembunyi sejak tadi, kalau pada akhirnya dia tetap bertemu dengan Christine.
"Ris..." Panggil Selena sambil menghampiri Christine. Ekspresi muka dari sang sahabat membuat Selena merasa tak enak hati. Dia menyadari kesalahannya kali ini yang benar-benar membuat kecewa sahabatnya itu.
"Apa aku punya salah padamu, Selena?" tanya Christine blak-blakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com