Selena juga terkejut melihat Lucas yang tiba-tiba muncul di kelasnya. Saat dia melirik pada pemuda tampan itu, pelototan marah seakan memperingatkan terarah kepada Selena. Byanca. Gadis yang menyebabkan cedera di tangannya di masa orientasi siswa.
Buru-buru Selena mengalihkan pandangnya.
Lucas kemudian bersandar di meja guru dengan tampilan malasnya namun tetap elegan. Dihadapkan dengan kedatangan Lucas di kelas X-E membuat gadis-gadis itu memekik penuh kesenangan.
Ben mengambil alih suasana yang mulai berisik dan menyuruh siswa-siswi itu untuk diam. Karena kedatangan mereka ke kelas tak lain ialah untuk mengumumkan hal penting yang sudah pembina OSIS mandatkan pada mereka.
"Kedatangan kami siang ini adalah untuk memberitahukan beberapa hal terkait peraturan sekolah yang wajib para siswa taati. Akan ada konsekuensi dari setiap pelanggaran yang siswa sengaja melakukannya."
Setengah jam kemudian, setelah peraturan dan tata tertib sekolah selesai di beritahukan, Ben dan Norma mundur ke tempat masing-masing. Membiarkan ketua OSIS mereka yaitu Lucas mengambil alih.
"Untuk para siswa yang berhasil lolos menjadi anggota OSIS tahun pelajaran ini. Diharapkan untuk memberikan surat yang akan kami sebarkan pada wali murid masing-masing. Acara pelantikan anggota OSIS baru sudah disepakati akan diadakan pada hari senin setelah acara berkemah selesai dilakukan. Acara berkemah khusus OSIS akan dilaksan di akhir bulan selama dua hari tiga malam." Ucap Lucas dengan suara baritonenya yang khas.
"Diharapkan untuk para anggota, supaya membaca buklet yang kami berikan sebagai referensi dan untuk menyiapkan perlengkapan selama acara pelantikan ini dilakukan nantinya. Kalau ada yang mau ditanyakan mengenai acara tersebut, kalian bisa menanyakannya langsung sekarang."
Lucas menatap sekelilingnya, menunggu beberapa orang siswa yang resmi terdaftar sebagai OSIS untuk bertanya.
"Kak, saya ingin bertanya..."
Selena melihat Nana lah yang mengangkat tinggi tangannya.
"Silakan..."
Nana berdeham sebelum bertanya, "Selama acara pelantikan, saya dengar kalau ada satu malam dimana anggota OSIS baru harus melakukan uji nyali. Apa benar kak?"
Ben menyeringai melihat ke arah Nana yang seperti orang ketakutan. Lucas tidak menjawab, membiarkan Ben menjelaskannya.
"Memang benar akan dilakukan uji nyali. Tujuan dari kegiatan ini dilakukan ialah untuk mengasah mental para anggota baru selama menjadi OSIS nantinya. Disiplin dan kemandirian adalah tujuan dari acara ini diadakan. Diharapkan nantinya agar setiap siswa memiliki kepercayaan diri dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas tersebut."
Selena hanya mendengarkan secara saksama dan menatap Lucas yang tampak berwibawa di depan sana dengan mata berbinar. Baru kali ini dia melihat seorang pria yang tampak gagah dan sangat tampan secara bersamaan.
Sebelum para senior OSIS itu pergi, mereka menyerahkan selebaran pada anggota baru yang terdaftar.
Selama Selena memerhatikan Lucas bicara, pria itu juga diam-diam mengawasi sebaliknya. Sampai tatapan keduanya saling bertabrakan, barulah keduanya mengalihkan mata dan meredakan kegugupan yang tiba-tiba menyerang.
Byanca dengan muka cemberut mengawasi saling tatap tak biasa itu antara Lucas dan Selena. Di dalam hatinya, gadis itu berjanji akan memberikan pelajaran terhadap Selena yang sudah berani melihat pria yang dia sukai.
***
"Apakah gadis itu?"
"Sepertinya iya." jawab seorang gadis di meja kantin melihat ke arah Selena yang duduk bersama Cristine.
"Bukannya gadis itu yang waktu MOS menyebabkan masalah dengan senior Lucas?" tanya gadis lainnya dengan suara jijik.
"Aku dengar dia sengaja melakukannya demi menarik perhatian senior Lucas."
Pembicaraan ke-empat orang gadis itu masih bisa Selena dan Cristine dengar dari meja mereka. Walaupun jarak satu meja menjadi penghalang, Selena dapat melihat raut benci dari gadis-gadis itu terhadapnya.
Setelah Alvin menuduh Selena memiliki hubungan layaknya sepasang kekasih dengan Andre, Selena kembali menjadi bahan omongan para siswa di waktu senggang. Alhasil, jika nama Selena disebut, gadis itu tak jauh dari umpatan kotor tentang gadis centil oleh para gadis yang menyukai Lucas dan Andre.
"Berisik sekali!" Cristine yang mulai geram hendak berdiri ingin melabrak ke-empat gadis itu, namun dihentikan oleh Selena.
"Jangan, Ris. Biarkan saja. Toh, bagaimanapun kita menjelaskan, mereka tidak akan percaya padaku." ucap Selena tersenyum kecil.
Lain halnya Selena yang tampak santai, berbeda dengan Cristine yang marah-marah, "Kamu selalu seperti ini, diam saja kalau di bully orang. Sekali-kali berani lah pada mereka, Selena. Kamu kan tidak melakukan kesalahan apapun terhadap mereka."
"Justru karena aku tidak berbuat salah, Ris. Makanya aku diam saja."
Cristine yang gemas dengan sikap Selena yang tak acuh mencubit pipi berlemak bayi gadis itu hingga memerah.
"Aduhhh... Ris, sakit!" keluh Selena sambil mengusap pipi kanannya yang baru saja kena cubit.
"Rasakan!" ucapnya mendengus keras.
Selena menaruh potongan daging ayam cincang di mangkuk sahabatnya, "Ini bukan pertama kalinya kan aku diperlakukan seperti ini. Asal ada kamu saja, aku tidak apa-apa dengan pandangan mereka terhadapku. Lagipula, aku tidak dapat menghentikan orang-orang yang tidak menyukaiku, Ris. Yang terpenting aku tidak berbuat kesalahan dan cukup kamu saja yang menjadi temanku. Itu sudah cukup buatku."
Cristine mengambil daging ayam di mie ayam yang diberikan Selena, lalu mengunyahnya keras-keras. "Tapi aku yang tidak terbiasa, Selena. Aku tidak bisa melihatmu di ejek olek mereka. Kamu tidak mengerti perasaanku sama sekali."
***
Don't forget support for this novel. Please vote, review and comment if you like this story. Thank you, guys.