Selena keluar dari ruangan yang membuatnya sesak itu dengan mata berkaca-kaca. Meninggalkan Andre dengan wajah terkejut dan denyut dari hatinya yang baru saja dia rasakan.
Aku membencimu...
Seolah-olah suara menyakitkan itu dia dengar lagi untuk yang kedua kalinya.
Dulu, Selena pun mengatakan hal yang sama. Mengatakan sendiri bahwa dia tidak akan pernah menyukainya, berkata bahwa dia adalah orang yang dia benci.
Kenapa?
Apa salahku? Aku hanya ingin kamu terus melihat ke arahku!
Betapa bencinya Andre pada saat itu, dia tahu mereka masih bocah, tidak perlu terus diingatkan dia pun sudah tahu.
Karena dia lebih awal bertemu dengan orang yang dia suka, teman-temannya mengolok cintanya yang tidak masuk akal.
Dia memendam kebencian untuk orang-orang itu dalam hatinya, yang sudah mengejek perasaan yang dia miliki, dengan terus berpura-pura bahwa Selena tidak lah penting buatnya, bahwa semua kebaikan yang dia tunjukkan hanyalah main-main saja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com