webnovel

Davina

Apa salah jika aku bahagia. Apa salah jika aku disayang orang lain. Kenapa dunia ini tidak adil kepada ku. Aku kehilangan kasih sayang keluarga ku dan aku juga kehilangan sahabat, aku kehilangan segalanya. Davina Grizelle Adhitama adalah seorang gadis yang diasingkan keluarganya kenegara asing karena kesalahan fatal yang tidak pernah dia lakukan. Lalu siapa y ang melakukannya? apakah dia dijebak? apakah dia difitnah? tapi mengapa? Mau tau alasannya yuk segera baca jangan lupa vote dan komennya 12 maret 2021 instagram : @davinawp_

Viviliasbrg_ · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
5 Chs

Siapa dia?

"Maafin Rizel ya Ken"

-Davina Grizelle-

° ° °

"Ikut gue" Kata orang itu ketua dan wajah datar

° ° °

"Ihh apaan sih tarik-tarik. Sakit tau" Kata Vina kesal

"Kenapa pulang gak bilang-bilang" Kata orang itu datar

"Hehehe lupa Ken" Kata Vina cengengesan

"Alasan" ucap Rezvan ketus.

Ya orang itu adalah Rezvan Kenzo Adhitama sepupu kesayangannya Vina

"Ihh kok marah sihh kan Rizel udah minta maaf" Ucap Vina

"Ken"

"Kenzo"

"Dihh marah beneran nih cerita nya" Goda Vina sambil mencolek-colek Dagu Rezvan tetapi Rezvan tetap tidak menghiraukan Vina sehingga Vina kesal dengan Rezvan

"Maafin Rizel ya Ken" ucap Vina dengan menunjukkan Pupy eyes tetapi Rezvan tetap tidak memperdulikannya

"Ken"

"Ken gitu amat sih"

"Ken udah dong marahnya"

"Kayak anak kecil tau gak"Lanjutnya dengan nada kesal dan langsung bergegas pergi dari tempat itu. Tetapi, pada saat Vina mulai melangkah Rezvan mencekal tangannya dan menarik Vina kepelukannya.

"Seharusnya gue yang ngambek bukan elo"Ucap Rezvan dan mengelus rambut Vina yang tergerai

Mereka tidak menyadari dari kejauhan ada yang melihat mereka berpelukan

" Sejak kapan seorang Rezvan dekat sama cewek ya dan siapa cewek itu"Batinnya heran dan langsung pergi meninggalkan tempat tersebut

° ° °

Rezvan berjalan menuju sebuah meja yang sedang di duduk oleh teman-temannya

"Dari mana aja lo"Tanya Matteo

"Dari taman belakang"Ucapnya Rezvan singkat

"Siapa dia" Tanya Metteo lagi

Rezvan mengangkat satu alisnya tanda tidak paham

"Cewek yang lo peluk di taman"lanjut Matteo

" Bukan siapa-siapa"Balas Rezvan Singkat

"Kenapa sih gue bisa punya teman es batu kayak lo" Ucap metteo frustasi akan kelakuan sahabatnya itu

"Bawel lo" ucap jevon meyudahi omelan Matteo

° ° °

Kring...

"lo gak pulang" tanya Haya ke Vina

"iya lo duluan aja deh"

Vina berjalan sendiri di koridor dan dia pun bertemu dengan Davino

"Lo pulang sendiri gue ada urusan" Ucap Davino lalu langsung pergi tanpa menunggu persetujuan dari Vina

"Huh apes banget hidup gue hari ini" Gumamnya

° ° °

"Mana sih angkotnya.Udh gak bawa hp lagi"Omelnya sendiri

Tin.. Tin..

" Siapa ya"batin Vina

Orang itu pun membuka helm nya

"Elo yang tadi nabrak gue kan? ngapai lo disini" Ucap Vina ketus

"Gue minta maaf. Sebagai permintaan maaf gue, Gue bakal anter lo pulang" Ucap Matteo

"Gak, gue gak mau"Tolak Vina

" Ckk ayo lah gue gak bakal apa-apaan lo. Cuma untuk permintaan maaf doang"Ucap Matteo kesal

Ok gays mulai sekarang nama matteo bakal di persingkat ya jadi teo aja. soalnya ribet banget kalo pakai nama matteo tapi, nama lengkapnya Tetep matteo Arza Melviano kok

-ok back to story-

Di perjalanan hanya ada keheningan antara Vina dan teo

Tiba-tiba Teo mengerem mendadak dan Vina pun refleks memeluk Teo dari belakang

"Apa-apaan sih lo. Kalo kita nanti jatuh gimana" Omel Vina

Teo hanya diam membeku menyadari Vina memeluknya

"Duh kok gue jadi deg-degan gini ya" Batinnya

"Kok lo malah diem sihh" Ucap Vina sambil mengguncang-guncangkan tubuh Teo tetapi masih dalam posisi memeluk Teo

"Nyaman banget kayaknya meluk gue ya" Sindir Teo

Vina tersadar dan langsung melepaskan pelukannya

"Cie lo sengajakan peluk-peluk gue tadi" Goda Teo

"A.. Apaan sihh lo udah jelas-jelas lo yang ngerem mendadak" Ucap Vina kesal dan memukul pundak Teo pelan

"Duhh kok gue jadi gugup gini sihh. Vina lo harus tenang ok"Batinnya

" Gue gak tau dimana rumah lo"ucap teo

"Oiya lupa gue. Jalan Cahya pelita no 10"ucap Vina dengan ceringirannya

° ° °

" Thanks ya"Ucap Vina sambil tersenyum ke teo

"Manis banget senyumannya" batin teo

"Eh kok lo malah ngelamun sihh" Ucap Vina sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Teo

"Eh sorry-sorry"ucap Teo sambil menggaruk tengguknya yang tidak gatal

"Lo bilang apa tadi?" lanjut teo

"Gue bilang T. e. r. i. m. a. k. a. s. i. h" Ucap Vina sambil menekankan kata terima kasih

"Iya sama-sama" Ucap Teo sambil mengacak gemas rambut Vina

"Duhh sumpah gue deg-degan banget" Batin Vina

"Ck nyebelin banget sih lo jadi cowok kan rambut gue jadi berantakan" Omelnya

"Hehhehe maaf Gue pamit ya" ucap Teo lalu menghidupkan mesin motornya

"Ehh iya"Ucap Vina

Vina berjalan memasuki rumahnya

"Kok sepi?Mana smua orang?"Gumamnya lalu berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua

" Dari mana aja lo"Ucap Davino

"Ya dari sekolah lah"balas Vina

"Pulang sama siapa lo" Tanya Davino lagi

"emm siapa ya namanya tadi? Mat.. Ma.. Matteo ya matteo kalo gak salah tadi namanya matteo"Ucap Vina sambil mengingat bet nama cowok itu yang menempel di bajunya

" Lo jangan deket-deket sama dia"

"lahh kenapa emg?" Ucap Vina dengan jidat yang berkerut

"Dia itu sahabat gue.Gue gak mau kalo dia itu tau Lo itu kembaran gue" ucap Vino ketus lalu langsung pergi meninggalkan Vina yang terdiam

"Kenapa hidup gue harus gini ya tuhan? Salah gue apa? Kakak gue aja gak ngangap gue." Ucap Vina lirih tanpa sadar air mata sudah mengalir deras di pipinya

Tanpa Vina tau dari tadi ada orang yang mendengar perkataannya

"Maafin gue vin.Ihh apasih gue ingat Vano dia orang yang udah bunuh grazel lo" Gumamnya lalu langsung pergi dari tempat itu

• • •

Hari demi hari berlalu dan Vina pun semakin dekat dengan Teo

"Ihhh Teo balikin pulpen gue"Teriak Vina

"Ambil sendiri wlee"Ejek Teo sambil menjulurkan lidahnya

"Iss nyebelin banget sihh lo"Ucap Vina berusaha mengambil pulpen yang ada di tengan Teo

"Nihh ambil aja kalo bisa"Teo mengangkat pulpen itu ke udara otomatis Vina tdk bisa mengambilnya karena tubuhnya bisa terbilang pendek

"Ihhh siniin Teo"Kesal Vina sambil melompat-lompat berusaha menggapai pulpen itu

Dan Hap

Vina bukannya mendapatkan pulpen nya tetapi dia terjatuh dan memeluk Teo

"Ihh modus lo"Ucap Vina melepas pelukannya

"Senangkan bisa di peluk orang ganteng"Godanya

"Ishh nyebelin lo sini pulpen gue"Rampas Vina darj tangan teo

Tanpa sepengetahuan Vina, Teo tersenyum tipis sambil memegang dada sebelah kirinya

"Duh jantung gue"Batin Teo

"Duhh jantung gue.Bisa-bisa gue mati kalo terus-terusan deket sama Teo"Batin Vina sambil berjalan menuju mejanya

• • •

"Kok perut gue sakit banget ya"Gumam Vina

"Vina..Vina kamu knp nak?sakit?Kalo sakit sebaiknya kamu ke uks atau pulang"Ucap Bu lisa selaku guru bahasa indonesia

"Gpp kok bu"

"Ok kalau begitu"Ucap Bu lisa

• • •

"perut gue kok sakit banget"Ucap Vina sambil berjalan menuju kamarnya

"Vina knp kok kayaknya dia kesakitan gtu dan gue jg merasa perut gue sakit "Batin Davino

• • •

"Kok tiba-tiba perut gue sakit"Batin seseorang

• • •

"Arghh sampai kapan perut sakit terus"Umpat Vina dan memilih untuk tidur agar sakit perutnya mereda

Ditempat lain seseorang merasa resah memikirkan seorang gadis yang berada di sekolahnya

"Vina tadi knp ya kok dia kesakitan gtu"Gumamnya

"Ah paling jg datang bulan kan cwek kalo dtg bulan perutnya sakit" lanjutnya

• • •

"Vina lo tau gak kalo besok di kelas kita bakal ada anak baru"Ucap Haya kegirangan

"Lahh trus apa hubungannya sama gue"Bls Vina dengan wajah datar

"Ihh vina gak asikkk"Sebal haya sambil melipat tangannya di dada dan memalingkan wajahnya

"Ututu Haya cantik kok ngambek sihh"Goda Vina lalu pergi meninggalkam Haya yang sedang dalam mode ngambeknya

"Ishh Vina nyebelin banget sihh"Ucap  Haya sambil menghentak-hentakkan kaki lalu pergi menyusul Vina

-kantin-

"Ihh jahat banget sihh ninggalin sahabat sendiri"Omel Haya tetapi Vina hanya diam tidk menanggapi omelan Sahabatnya itu

"Ihh Vina kok gue di diemin sihh"

Tiba-tiba datanglah 4 orang Cowok menghampiri meja Vina dan Haya

"Lo gila ya ngomong-ngomong sendiri"Ucap Jevon sambil berjalan dan menunjuk Haya

"Lo kali yang Gila"Balas Haya tidak terima dengan ucapan Jevon

"lo"

"kok gue?lo aja"

"lo"

"lo"

"lo"

"lo"

"lo"

"lo"

Terjadilah pedebatan anatara dua orang gila

"Bisa diem gak sihh"Ucap Vina dan Teo bersamaan

"Ngapai lo ngikutin gue?"Ucap Vina

"Lo kalik yang ikutin gue"Ucap Teo santai

"Ihh lo bukan gue"Ucap Vina dengan wajah garangnya

"lo"

"lo bkn gue"

"lo"

"lo pokoknya lo"

"lo"

"Bisa diem gak"Ucap Davino tanpa ekspresi

Vina hanya bisa menunduk mendengar suara Davino

"Yuk cabut malas gue disini"Ucap Haya sambil menarik tangan Vina

Teo hanya bisa tersenyum tipis melihat kepergian Vina

"Wess ada yg sedang jatuhh cinta nihh"Ucap jevon sambil melirik Teo

Teo yang merasa dikatai pun langsung pergi meninggalkan 3 sahabatnya itu

• • •

"Pagi anak-anak"Ucap Pak umar selaku guru Ipa

"Pagi pak"Ucap murid-murid serempak

"Hari ini kita akan kedatangan murid baru"Ucap pak umar

"Ayo masuk nak"Ucap pak umar

Murid itu pun masuk lalu terseyum kepada seluruh murid

"Perkenalkan nama saya..

-Tbc-

Penasaran gak guys siapa murid barunya?