"Kenapa Dandelion bisa mengalami pendarahan seperti itu?" tanya Lesiana yang tidak tahu apa-apa.
"Aryk tidak tahu, Ma. Aryk di ruang baca setelah makan malam. Saat Aryk masuk ke kamar, Dandelion sudah duduk di lantai dengan kondisi mengeluarkan darah." Aryk menerangkan kejadian yang ia tahu saja. Namun, ia sendiri tidak tahu kenapa istrinya pendarahan.
Setelan satu jam berlalu, terdengar suara tangis bayi yang sangat pelan dari dalam ruang operasi. Aryk dan Lesiana hanya mendengarnya samar-samar. Perawat keluar untuk membawa bayi itu ke ruang inkubator.
"Suster, tunggu!" Aryk menghentikan langkah perawat itu.
"Maaf, mas, saya harus segera membawa bayi ini. Kalau mau bertanya, sebaiknya nanti saja," jawab Perawat dengan tegas.
Kondisi bayi itu termasuk prematur karena lahir di bulan kedelapan. Untuk sementara waktu, bayi itu harus dirawat intensif. Ia khawatir dengan kondisi bayinya, tetapi tidak diperbolehkan bertanya. Bahkan, ia tidak tahu jenis kelamin anaknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com