webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 95

'Bodoh! Untuk apa aku pikirkan?' gumam Briel.

Briel mengambil peralatan melukisnya, dia membawanya ke balkon dan duduk di depan kanva yang sudah dia atur. Dia melihat ke atas langit. Gelap, tak ada apapun di sana. Entah bintang ataupun bulan malam itu tak muncul. Namun, di saat kesepian seperti ini, Briel selalu ingin melukis, menuangkan apa yang dia rasakan ke dalam kanvas miliknya.

Briel larut dalam kegiatannya, sementara itu di kamar lain Erland menutup laptopnya ketika menyadari dirinya belum makan malam. Cacing-cacing di perutnya sudah mulai berdemo memintanya untuk segera memberikan makanan. Erland bangun dari duduknya, dia baru saja akan melangkah keluar kamar tetapi suara dering ponsel mengalihkan perhatiannya. Erland pun memilih menjawab panggilan itu terlebih dahulu yang tak lain adalah dari sang papa.

'Halo, Pa?'

'Apa mertuamu benar-benar merekomendasikan mu sebagai pengawas lapangan di depan para investor?' tanya papa Erland tanpa berbasa-basi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com