webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 96

"Aku merasa tak tenang akhir-akhir ini," ucap Briel.

"Bukankah seharusnya kamu terbiasa? Kamu pernah mengatakan hidupmu penuh beban setelah menikah denganku, lalu mengapa itu masih menjadi masalah untukmu?" ucap Erland dan memunggungi Briel. Ya, Erland selalu mengingat apa saja yang pernah Briel katakan. Dia akan selalu seperti itu ketika dirinya merasa terusik akan ucapan itu. Memori ingatannya seperti menyimpan ruang dendam yang akan selalu Erland ingat. Saat itu, ketika Erland menghubungi Briel, Briel mengatakan beban hidupnya berat setelah bertemu dengannya.

"Hem... Apa lukamu sudah membaik?" tanya Briel.

Erland tersentak ketika Briel tiba-tiba menyentuh kain kasa yang menutupi luka di kepala belakangnya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Erland dan bergegas bangun. Dia menatap Briel tajam.

Briel pun ikut duduk.

"Bisakah kita berteman?" tanya Briel.

"Bisakah kita berteman?" tanya Briel.

Erland menaikan satu alisnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com