webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 77

"Sepertinya, aku hamil," ucap Briel ragu.

"Ha?" Erland terperanjat mendengar ucapan Briel. Jantungnya berdegup kencang, dadanya terasa panas seolah hawa panas akan segera meledak.

"Kenapa kamu terkejut? Jangan bilang kamu tak senang mendengar kabar ini?" Briel mencengkram bagian leher dari kaos yang Erland kenakan membuat kepala belakang Erland lagi-lagi terasa sakit.

"Tenang dulu, lepaskan dulu. Kita bicara baik-baik," ucap Erland.

Briel melepaskan cengkramannya, Erland pun langsung memegang kepalanya.

'Uh!' Erland melenguh. Sakit sekali rasanya, entah apa yang telah Briel lakukan hingga rasa sakitnya melebihi dari sebelumnya? Mungkinkah luka di kepala Erland ikut mengalami syok akibat perkataan Briel di mana Briel mengatakan tengah hamil saat ini?

"Huh! Jangan pura-pura kesakitan! Aku takan bersimpatik. Respon macam apa yang kamu tunjukan tadi saat aku mengatakan aku hamil?" ucap Briel kesal dan akan turun dari tempat tidur. Erland pun menahan tangan Briel.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com