webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 74

"Jadi, berapa lama dia menjadi kekasihmu?" tanya Erland.

"Ha?" Briel sedikit syok Erland menanyakan hal itu.

"Bukankah kamu bilang dia kekasihmu?" tanya Erland berpura-pura polos dan tak tahu apapun.

"Oh, aku hanya bercanda ha-ha-ha..." Briel tertawa canggung.

Ya, sekarang dia ingat dia kerap mengakui bahwa penyanyi itu adalah kekasihnya. Malu sekali rasanya, jelas-jelas pertanyaan Erland seperti sedang mengejeknya.

Erland tersenyum.

"Oh, ya. Apa kamu masih marah soal lukisan itu?" tanya Briel.

"Masih," ucap Erland.

"Ha? Kenapa?" tanya Briel bingung. Bukankah sekarang Erland sudah tahu bahwa pria itu bukan kekasihnya? Lalu, kenapa Erland masih marah?

"Mana boleh ada gambar pria lain di kamarku, hanya boleh ada gambarku," ucap Erland sedikit kesal.

"Hem... Tapi, itu karyaku. Jika di hilangkan, aku merasa sangat sayang," ucap Briel memelas.

"Huh! Baiklah, aku akan menerimanya," ucap Erland pasrah.

"Benarkah?" tanya Briel seraya tersenyum senang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com