webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 384

"Jangan bergerak!" pekik Erland syok ketika dirinya tiba-tiba kehilangan keseimbangan seiring dengan pergerakan Briel.

Brugh!

"Hei!" pekik Erland syok.

Plak!

"Aahhh... Apa ini?" ucap Briel syok tepat ketika tubuhnya terempas ke tempat tidur dan jari-jari tangannya mendarat di kue ulang tahun Erland. Sontak cream kue itu menempel di jari-jari tangan Briel.

"Astaga, sudah aku katakan jangan bergerak," ucal Erland dan bergegas bangkit. Dia berdiri seraya mengulurkan tangannya ke arah Briel. Briel lantas meraih tangan Erland dan mendudukan tubuhnya di tepi tempat tidur.

Setelah itu, Erland bergegas mengambil kue itu dan meniup lilinnya, melihat hal itu Briel sontak meminta Erland berhenti.

"Jangan di tiup begitu, ish!" gerutu Briel dan mulai berdiri.

"Kenapa? Lilin ini hampir mengenai tangan mu, bagaimana jika tangan mu mengalami luka bakar, ha? Karena itu aku matikan apinya," ucap Erland.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com