webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 379

"Dia benar-benar sudah tak waras!" geram Briel seraya melihat Erland yang memasuki kamar. Sesaat kemudian dirinya berbalik dan melihat ke arah sana, tepatnya ke hamparan bosphorus di bawah sana, di mana belum lama tadi ponselnya terjatuh ke sana.

Tidak! Bukan terjatuh, melainkan memang ponsel itu sengaja Erland lemparkan ke bawah sana lantaran kesal dengan Briel. Sungguh siapapun tak ada yang tahu bagaimana berada dalam posisi Erland. Hatinya terasa terbakar, dadanya terasa sesak. Dia menyangkal bahwa adanya kemungkinan pengkhianatan yang Briel lakukan di belakangnya bersama Raymond. Namun, Briel tak menjelaskan apapun padanya membuatnya sampai tak bisa lagi mengendalikan dirinya hingga amarahnya meluap. Bersyukur saja dirinya masih mampu menahan dirinya untuk tak menyakiti tubuh Briel, meski nyatanya Erland ingin sekali memberikan pelajaran pada Briel.

'Sialan! Lama sekali kuncinya datang!' batin Erland kesal.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com