webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbano
Sin suficientes valoraciones
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 198

"Astaga!" pekik Briel terkejut kala seseorang berdiri tepat di pintu ruangannya. Hampir saja Briel menabrak orang itu.

"Tak bisakah berdiri di tempat yang benar?" ucap Briel seraya menatap tajam orang itu yang tak lain adalah Prisa.

"Hem... Jadi, kamu anaknya Tuan Bram?" ucap Prisa.

Briel mengerutkan dahinya, kenapa Prisa mengenal papinya? Pikir Briel.

Prisa tersenyum sekilas, dia mendekati Briel dan menatap Briel dengan tatapan yang Briel tak mengerti apa maksudnya. Apa Prisa sedang mengejeknya? Tapi, apa masalahnya? Pikir Briel.

"Hem... Senang bekerja sama dengan Anda, Nona Briel. Saya berharap, ke depannya kita bisa bekerja dengan profesional," ucap Prisa membuat dahi Briel seketika mengerut.

Aneh sekali, dia pikir Prisa akan mengatakan hal yang buruk padanya, atau mungkin akan menghinanya lagi. Namun, tak di sangka Prisa justru bersikap layaknya seorang yang benar-benar profesional.