webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
409 Chs

CWCVH PART 158

Keesokan paginya.

Briel mengerjapkan matanya. Dia meringis kala merasakan pegal luar biasa di tubuhnya.

Briel teringat pada kejadian semalam. Entah apa yang terjadi pada Erland semalam, Briel merasa Erland berbeda dengan sebelumnya. Semalam Erland terlalu berlebihan menyerangnya bahkan Briel tak merasakan kelembutan. Meski Erland sebelumnya tak pernah bersikap lembut ketika kedua dalam keadaan bercinta, tetapi semalam Erland lebih keras padanya. Bahkan Erland tak membiarkannya beristirahat.

Briel meraba tempat tidur, dia mencari ponselnya tetapi tak menemukan ponselnya.

'Ah, semalam ponselku rusak,' gumam Briel.

Briel melihat jam di laci nakas.Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh pagi menejelang siang.

'Ah, aku bangun siang lagi. Erland pasti sudah ke kantor,' gumam Briel dan perlahan mendudukan tubuhnya. Dia diam sejenak mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang belum pulih sepenuhnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com