webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 157

'Sepertinya, akulah targetnya,' batin Erland.

Erland teringat ruangan seseorang, orang itulah yang sempat di curigai. Erland akan pergi ke ruangan orang itu, tetapi dia teringat bahwa menejer masih berada di sana.

"Kamu boleh pergi, Saya akan di sini sebentar lagi. Dan, masalah ini sebaiknya jangan sampai diketahui oleh karyawan lain. Hanya yang ada di sini malam ini yang boleh tahu masalah ini, jika sampai terdengar ke telinga karyawan lain, maka penyebar beritanya salah satu di antara kalian," ucap Erland memperingatkan.

"Baik, Pak. Kalau begitu, kami permisi," ucap menejer dan bergegas menarik petugas keamanan agar ikut dengannya meninggalkan Erland sendirian.

Setelah memastikan kedua orang itu benar-benar pergi, Erland pun pergi ke ruangan seseorang yang saat ini dia curigai. Sesampainya di ruangan tersebut, Erland memeriksa meja kerja orang itu dan tak menemukan hal-hal yang mencurigakan.