"Ya ampun Rio, gimana ceritanya kamu bisa jatuh?"
Jamal dan Rio mengerutkan kening, menatap heran kepada ibu Marta dan ibu Hartati yang sedang berjalan mendekati mereka. Wajah kedua wanita itu terlihat sangat panik.
Jangan heran kenapa ibu Hartati dan ibu Marta bisa nyelonong masuk ke dalam rumah mereka, meskipun tadi Jamal sudah mengunci pintu utama. Karena meskipun rumah itu sudah dihadiahkan untuk Jamal dan Rio, tapi ibu Marta masih memegang kunci duplikatnya. Ibu Marta dan ibu Hartati juga kadang sering tiba-tiba sudah berada di rumah itu, saat Jamal dan Rio baru pulang sekolah. Sebagai orang tua tentu saja mereka berdua tidak lepas tangan begitu saja.
"Sayang... kenapa nggak kasih tau mama kalau kamu habis jatuh?" Panik ibu Marta ketika ia sudah berdiri di samping Rio. Tangan kanannya mengalung di pundak Rio, semantara telapak tangan kirinya ia letakan di atas perut Rio. "Gimana keadaan kamu dan bayi mu? Apa baik-baik aja?" Wajah wanita itu terlihat panik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com