Haru dan Irawan baru saja masuk ke dalam kamar--milik Heru, lalu kedua cowok berseragam putih abu-abu itu, berjalan mendekati tempat tidur.
Setelah meletakkan tas gendong diatas kasur, Heru menatap Irawan yang sedang berdiri di hadapannya. "Tunggu bentar ya Wan, gue ambil minum dulu di dapur."
Irawan tersenyum nyengir, sambil menganggukkan kepala. Kemudian setelah Heru keluar dari kamar, remaja itu menjatuhkan pantat di tepi ranjang, mendudukkan dirinya di sana.
Sekedar informasi, setelah pulang dari sekolah, Heru dan Irawan memutuskan untuk tidak pulang ke rumah. Kedua remaja itu masih merasa penasaran dan ingin mencari keberadaan Rio sampai benar-benar ketemu.
Namun sayang, keduanya harus menelan mentah-mentah rasa kecewa. Jangankan keberadaan Rio, kabar tentang Rio saja, mereka tidak berhasil mendapatkannya.
Sahabat terbaik hilang bak ditelan angin, pergi tanpa pesan, rasanya benar-benar sesak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com