webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1019 Chs

IV-287. Di Hempas Ke Palung Samudera

"katakan! Apa yang terjadi!" hendra memburu, dia tak punya banyak waktu ponselnya bergetar di saku.

 akankah surya sudah datang? datang bersama aparat yang menginginkan dirinya. 

Menyela gerakan dengan mengintip layar ponsel. firasatnya tidak salah lagi. Surya meneleponnya. 

dipencetnya tombol warna merah yang bergerak-gerak minta disambut. [bilang mereka aku butuh waktu]

ketika pria bermata biru membalas pesan surya dengan chatting alih-alih suara. 

telinga nya masih awas mendengar kalimat-kalimat pahit yang membuatnya merasa dia yang baru saja diangkat ke langit tertinggi selepas menatap wajah putrinya, —buah hatinya yang sangat berharga—, dan di detik ini dihempas ke palung samudra. 

samudra paling dalam dan hitam. dia menutup matanya. 

"Istri anda kehilangan banyak darah, bius memperlama pemulihan," 

"apa kondisinya sedang kritis?" masih dengan mata terpejam dan sebuah pijatan di pelipis terlihat dari caranya mengurai resah. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com