webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1019 Chs

II-86. K O M P E N S A S I

"Hendra aku belum memberimu kompensasi atas bantuanmu" 

Kutahu apa yang terjadi padaku, kata sederhana berisikan 10 susunan huruf K O M P E N S A S I menjadi penyulut rona merah di wajahku. Rona mukaku yang tertangkap kaca mobil sudah mirip tungku panas kelaman terpanggang di atas kompor sebab kelupaan di angkat pemiliknya. 

Dan ujung jemari Aruna mendekat menyentuh bibirku, seketika jantungku berhenti berdetak dan aku seolah tidak bernafas. Aku mengumpat diriku sendiri "Hendra.. nafas Hendra.. !! nafas..!!" hahaha aku larut menatapnya penuh harap. 

Sial! Harusnya aku tidak menampilkan ekspresi seperti ini, Aruna pasti tahu aku tidak bisa melepas bola mataku dari bibirnya yang memabukkan. Dia bergerak perlahan mendekatiku "lambatnya Tuhan.. seperti siput!!" hatiku meronta-ronta mengikuti ritme istriku yang ragu-ragu seperti siput keluar masuk rumahnya. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com