webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1020 Chs

II-134. Membingungkan

"Bagaimana bisa kamu masih minta tolong pada Mahendra? Hah! Jika kakakmu tahu dia pasti kecewa dan sama marahnya denganku. Benar -kan!?" belai di rambut berpindah ke dagu, dia perlahan memaksa Aruna menoleh ke arah kiri, kepadanya. Pada putra kedua keluarga Barga alias pemilik saham terendah Tarantula. 

"Jawab pertanyaanku! Kamu memilih menerima perasaanku lalu kita buat semuanya mudah atau kau bunuh perasaanku dan tumbalnya adalah kakakmu?" 

Kalimat berakhiran tanda tanya ini sungguh sulit di cerna, Aruna membeku sesaat lebih beku lagi ketika Rey berhasil menolehkan kepalanya ke arah kiri dan bibir pria itu menyentuh pipinya. 

"Kenapa kau diam?" Rey terkejut dengan keputusan gadis yang memasang tatapan tajam. Siapa yang akan menduga Aruna tak memakinya dan tak bergerak hebat seperti dugaannya. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com