"Ah ... Est ..."
"Au ..."
"Est ..."
"Apa terlalu sakit?"
"Sakit ..., au ..., pedih, kurang kesini, jangan beri jarak, kurang dekat," pinta Ahsan.
"Iya maksudnya begini?" tanya Salwa.
"Bagaimana apa nona sudah nyaman? Jika dalam posisi begini?" Ahsan menumpangkan kaki Salwa diatas kakinya, merangkulkan tangan Salwa di atas punggungnya.
Mereka mulai melangkah pelan-pelan.
"Terima kasih Kak kamu sudah berkenan bersabar menghadapiku," Salwa berada didekapan Ahsan. Begitu harum semerbak wangi dari istrinya. Mendatangkan rasa yang berbeda untuk Ahsan, namun Ahsan meredam inginnya.
"Telapak tangan kak Ahsan terluka, namun Kak Ahsan masih sanggup membopongku dan sekarang aku berdiri, menumpang diatas kaki Kak Ahsan yang tadi terkena busur panah. Aku ini sangat menyiksamu Kak," ujar Salwa memandang Ahsan dari dekat, jarak wajah keduanya hanya terbatas 6 cm.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com