"Jadi, kalian melakukan ini semua dengan sengaja?"
Barang bukti telah diamankan di salah satu sudut meja di kantor polisi. Semua barang itu lebih banyak diperuntukkan bagi wanita. Maka karena itu, tentu saja, Anggun diseret sebagai komplotan Badai yang perlu dibawa untuk dijadikan saksi sekaligus tersangka.
Baskoro, Mariam dan Sonny menggeleng lemas. Pikiran mereka melantur kemana-mana. Hingga terkejut mengetahui, ayah Badai melaporkan insiden ini ke kepolisian.
Pintu ruang kepolisian diketuk.
"Saya minta maaf karena datang terlambat. Badai adalah adik saya. Saya harap, masalah ini bisa diselesaikan melalui jalur damai. Karena ini, murni hanya salah paham. Ayah saya bukan bermaksud melaporkan putranya ke polisi. Dia hanya bersikap gegabah. Dan tolong dimaklumi."
Badai dan Anggun lega, kakaknya datang bersama Lutfi dan pengacara mereka.
"Apa saya bilang? Saya tidak bersalah, bukan?"
Bintang menatap tajam Badai. Lalu berpaling pada dua polisi yang menangani kasus Badak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com