webnovel

Cinta Seumur Jagung dan Semanis Gula

"Bagi dua ramuan pemikat ini dengan adil. Setengahnya harus kamu minum sampai habis. Setengahnya lagi harus kamu berikan pada targetmu." Anggun berencana membuat Rangga terpikat padanya. Caranya memang salah. Namun, saat Rangga bertengkar hebat dengan Mila. Anggun pikir itu adalah waktu yang paling tepat untuknya mencuri kesempatan. Badai. Anak cupu dan menyebalkan di kelasnya, Anak laki-laki ceroboh itu tidak sengaja meminum sebotol air yang sudah Anggun racik bersamaan dengan ramuan pemikat itu. Sasaran Anggun jadi berpindah. Namun bukannya menyebabkan Badai jadi naksir berat padanya. Ramuan itu justru membuat tubuh Anggun dan Badai saling tertukar. Jadi, bagaimana keduanya menjalani kehidupan sekolah dalam situasi rumit tersebut. Hingga Badai harus berjuang mati-matian untuk melindungi Anggun. Begitu juga sebaliknya. "Aku adalah pacar Anggun. Jadi siapa yang berhak melarangku untuk ada di dekatnya!" Sonny, kakak Anggun tanpa sengaja mendengar pengakuan Badai. Dia sontak berdiri menghadang Badai dan menarik tangannnya. "Dia adikku! Jadi aku berhak ikut campur. Jadi, sejak kapan kalian berpacaran??" Anggun dalam kemalangannya hanya bisa mendesah panjang dan berserah. "Aku akan membuat perhitungan denganmu. Jadi perbaiki kondisi ini. Dan luruskan kesalahpahaman ini!" Badai sama sekali tak merasa bersalah. Dia butuh alasan untuk bisa menjaga tubuh dan kehormatannya saat Anggun menggunakan tubuhnya. Dia juga tidak bisa membiarkan lebih banyak orang mengenali wajahnya. Badai. Anak laki-laki dengan banyak rahasia. Bagaimana dia menjalani rencana kehidupan damai sekolahnya? Anggun. Anak perempuan nakal. Dan mudah berbuat onar. Sampai-sampai menggunakan trik curang untuk merebut hati Rangga. Lalu pada akhirnya tertimpa masalah besar. Bagaimana dia bisa merelakan cinta pertamanya. Lalu, bagaimana juga dia mempertahankan predikat unggulnya di sekolah jika Badai bahkan menolak untuk membantunya! - Story n Cover by Jessclace -

jessclace · Urban
Not enough ratings
119 Chs

114 Hukuman Cambuk

Mariam berteriak histeris saat tak seorang pun berhasil melerai pertikaian mereka.

"Kalian berhenti! Apa kalian tak punya malu! Umur kalian sudah kepala empat! Tapi kelakuan kalian bahkan lebih buruk dari putra-putri kalian!"

Mariam sungguh murka. Kemarahannya sanggup menghentikan perdebatan antara dua pria dewasa yang sama-sama berpikiran sempit.

Mariam menatap sinis anak-anaknya.

"Anggun! Sonny! Kita pulang sekarang! Bila ayah kalian ingin bertikai di sini! Biarkan dia! Dan biarkan pihak polisi yang mengurus mereka!"

Anggun dan Sonny yang gelagapan, mengikuti ibunya pergi.

Badai dan Bintang menepuk kuat keningnya. Sementara Baskoro dan Doddy kehilangan mood untuk bertengkar. Mereka akhirnya saling perang dingin dan bersikap acuh terhadap satu sama lain.

Bintang dan Lutfi akhirnya mengantar Badai dan Doddy secara terpisah. Lutfi mengantar Badai pulang. Sedangkan Bintang menawarkan diri menjadi supir ayahnya yang kebetulan datang sendirian.