webnovel

prolog

و هو بسبق حائز تفضيلا # مستوجب.....

مستوجب....

مستوجب....

"akh!! susah sekali... belom masuk BAB aja udah sekali hafalan ku" keluh maryam.

"kau pun berisik sekali al, gimana hafalan ku mau masuk ini".

" laah kok aku sih?"tnya alya yang juga sedang menghafal. "makanya jangan sering-sering maksiat" tambah alya lagi.

maryam terdiam dia sedikit membenarkan perkataan alya didalam hati nya.

suasana pondok darul ulum yang sepi pada siang ini, cocok sekali untuk dua shabat ini melakukan kewajiban mereka setiap hari yaitu menghafal nazoman alfiyah ibnu malik.

Maryam yang sekarang bertengger manis diatas pohon mangga,tidak risih dengan ketinggian yang ada, bahkan yang sedari tadi yang ia keluhkan adalah suara alya yang juga sedang menghafal diatas bangku panjang dibawah pohon mangga yang ditempati maryam dengan berposisikan tiduran menghadao maryam diatas nya.

"Al, baju yg diember sudah kau jemur? " tanya maryam teringat akan baju yang ia cuci tadi.

"belom" alya dengan santai nya menjawab ia tetap fokus pada hafalan nya. dan hal itu memancing amukan nya maryam.

"astaghfirullah halaziiiiimmm,,,, alya, kenapa belom kau jemur? kau tau tidak saya bela-bela tidak tidur pagi duduk mengantri panjang buat mencuci itu baju! " oceh maryam.

"biarin kering diember pun" alya msih menjawab dengan santai.

"hee!! asal kau tau, saya tak punya celana dalam lagi" aku maryam dengan nada direndahkan. "sudah kotor semua".

maryam yang mendapat tugas mencuci rela meninggalkan waktu tidur pagi nya demi mencuci baju, mengingat celana dalem nya tinggal yang ia pakai saja. berbeda dengan alya yang mendapat tugas menjemur dan melipat ia terlihat santai.

dan sebelum ocehan maryam menjadi amukan alya menyahut. " iya-iya udah gua jemur kok, tenang aj" ucap alya menahan tawa. dan membuat maryam lega dan jengkel.

dan setelah itu mereka melanjutkan hafalan mereka melihat jam sudah menujukan jam 14.00. satu jam lagi azan, mereka menhafal dengan khusyu'. sampai datang sebuah mobil xenia berwarna silver dan berhenti di depan rumah kiyai mereka. sampai seseorang yang berada dimobil itu keluar. dan tiada badai tiada angin maryam teriak kaget sampai-sampai ia terjatuh dari pohon mangga yang ia tempati tadi dan naasnya menimpa alya yg berada dibawah nya. alya baru ingin mengamuk akan tingkah maryam, langsung mengarah arah telujuk maryam. dan hal itu membuat alya mengerti apa alasan maryam terjatuh.