webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
292 Chs

Bab 283-Merasa gelisah

Hari ini Azka sudah selesai dengan semua urusan kantornya, bahkan urusan untuk terbang ke bali telah dibereskan sang asisten. Saat waktu telah menunjukan pukul dua siang, Azka segera pulang karena harus mengambil sedikit pakaiannya untuk selama dua hari di Bali.

"Mas, pakaian sudah aku siapkan," ucap Sabrina melapor saat Azka membuka lemarinya. Saat ini Azka berada di dalam kamar bersama Sabrina setelah sampai dari kantor tadi. Ia akan segera terbang ke Bali siang ini bersama Samudra karena waktunya sedikit lebih maju.

"Oh iya. Makasi ya, Sayang. Semua keperluan sudah masuk koper?" tanya Azka untuk memastikan.

"Sudah, Mas. Sesuai dengan yang kamu perintahkan." Sabrina menjawab.

"Oh iya, Mas. Apa wanita bernama Selena juga ikut?" imbuhnya bertanya.

Azka mengangguk. "Iya, kok kamu bisa bertanya mengenai, Selena?" Azka berbalik tanya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com