webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 284-Mimpi buruk

Disepanjang perjalanan dalam kendaraan roda empat menuju hotel, Azka merasa tidak nyaman. Terlebih saat ini sudah gelap karena matahari sudah tenggelam sedari tadi.

Sesampainya di hotel, Azka pun mulai tenang karena bisa terlepas dari Selena yang terus saja menempel dari tadi.

Azka kini sudah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamar hotelnya. Ia terlihat menempelkan ponselnya pada telinga karena tengah menghubungi Sabrina untuk segera memberikan kabar.

"Hallo, Sayang," sapa Azka saat Sabrina telah menjawab sambungan telepon darinya.

"Mas, kamu sudah sampai di Bali?" tanya Sabrina segera.

"Sudah, Sayang. Ini aku sudah berada di kamar hotel di atas tempat tidur."

"Kamu kenapa belum tidur?" Azka bertanya karena waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.

"Aku tidak bisa tidur, Mas. Aku kepikiran kamu. Kamu juga belum tidur?" jawab Sabrina berbalik tanya.

"Aku juga tidak bisa tidur. Kalau belum mengusap perut istriku," balas Azka.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com