webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
292 Chs

Bab 119-Musibah

Baru saja benerapa kilo meter Azka melajukan mobilnya, tiba-tiba saja ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk.

"Sayang, ambilkan ponsel aku di dalam tas," pinta Azka dengan tatapan fokus ke depan.

Sabrina segera merogoh tas selempang milik Azka kemudian diambilnya ponsel suaminya. "Nomor baru, Mas," ucapnya sereya menyodorkan benda pipih milik Azka.

"Jawab saja, coba di loudspeaker," pinta Azka sekali lagi.

Sabrina kemudian menggeser tombol berwarna hijau dengan mengeraskan suaranya.

"Hallo selamat siang?"

Terdengar suara wanita dewasa menyapa dengan tutur kata yang lembut. Sabrina melemparkan pandangannya pada Azka penuh tanda tanya.

"Hallo siang! Dengan siapa?" balas Azka sambil mengernyitkan dahi merasa heran.

"Mohon maaf, Pak. Saya menemukan nomor bapak sebagai panggilan kedua pada ponsel korban kecelakaan tunggal siang ini," jelas wanita itu dengan ramah. Terdengar seperti suara operator.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com