webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 118-Malam Pertama

Waktu pun bergulir begitu cepat, tak terasa acara demi acara telah selesai dilaksanakan sampai menjelang malam tiba semua nampak sudah meninggalkan gedung dan menuju kamar hotelnya masing-masing.

Sabrina yang terlihat duduk di kursi riasnya membuka satu persatu hiasan yang menempel di kepalanya juga pakaiannya, sementara Azka tengah membersihkan diri di kamar mandi.

Sabrina menatap dirinya di cermin. Betapa hari ini adalah hari yang membahagiakam baginya. Ia berharap tak akan bangun dari mimpi indahnya.

"Kenapa melamun?"

Azka memeluk tubuh Sabrina dari belakang dengan aroma wangi semerbak karena ia baru saja selesai dengan kegiatannya di kamar mandi.

Sabrina menyungging senyuman. "Aku belum mandi, Mas! Kamu jangan peluk-peluk dulu, bau asem," ucap Sabrina menggoda.

"Tidak apa-apa bau asem pun tetap cantik!" Azka membalas menggodanya.

"Asem ya tetap asem, Mas!" Sabrina tertawa geli. "Mas leher aku pegal lho, dari pagi menopang mahkota," rengek Sabrina manja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com