Deburan ombak membasahi batu karang yang tetap kokoh tidak bergeser sama sekali, di sana Seno berharap agar pernikahannya bersama Naya tetap kokoh tidak terganggu dengan apapun. Meski sekarang ia harus dihadapkan dengan pria yang sangat berarti bagi Naya, tapi ia berharap agar bisa seperti batu karang itu. Tidak bergerak mundur untuk melepas sang pujaan.
Puas berjalan-jalan, pasangan ini pun terduduk menikmati senja yang sudah menyapa. Seno memberikan kesempatan kepada Naya untuk menenangkan hatinya, meluapkan segala keluh kesahnya dengan menatap warna indah yang sangat banyak diburu orang.
"Dengan tulusnya langit menerima segala keadaan, dihantam awan hitam tebal nan menyeramkan ia tetap tegak berada di posisinya. Dijadikan tempat sementara untuk singgah pemandangan cantik yang membuat candu seperti senja saat ini ia tetap memberikan ruang dengan penuh kepuasan. Namun aku tidak tahu, apakah diri ini akan sekuat langit? Melihatnya saja sudah pasrah lebih dulu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com