"Pah, maaf sebelumnya. Bisa kita bicara berdua dulu?" Seno langsung meminta waktu untuk berbicara empat mata saja. Ia ingin menceritakan bagaimana hubungan dirinya dengan Naya.
"Tentu," melihat wajah Seno dan Naya yang sedikit berbeda, akhirnya Bram pun mewujudkan keinginan anaknya. Mereka pergi ke atap restoran untuk membicarakan hal penting tadi, sehingga tidak akan ada lagi yang merasa terbebani ketika sebuah keputusan sudah diputuskan.
Seno pun menceritakan bagaimana perasaan dirinya terhadap Naya, dan ia pun tidak lupa menceritakan perubahan setelah Naya masuk ke dalam hidupnya. Lalu Seno pun menceritakan perasaan Naya yang sebenarnya terhadap dirinya, ia tidak bisa memaksakan Naya dan hanya sabarlah jalan akhir untuk menanti Naya mencintainya sepenuh hatinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com