webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Horror
Sin suficientes valoraciones
372 Chs

Jangan Mengganggunya

Nana, keheranan karna untuk pertama kalinya dia melihat Alex, si Pria yang kaku, dingin dan sedikit kasar itu menangis.

Karna itu sangat berbanding terbalik dengannya.

Lalu Nana melihat makam di sebalah makam ayahnya itu.

"Lilly?" Nana mengangkat rangkaian bunga yang di taruh di atasnya, "siapa dia?" tukasnya sambil menaruh rangkaian bunga itu kembali ke tempat semula.

"Nana, kamu kenapa malah di situ? hari ini tepat ke sepuluh tahun meninggalnya Ayahmu! apa kamu sama sekali tidak ingin mendoakannya?!" teriak sang Ibu.

Lalu Nana pun menghampiri Ibunya sambil menggerutu, "Dasar bawel,"

***

Esok harinya, Audrey di antarkan sekolah oleh sang Ibu yaitu Seruni.

Tapi Bu Seruni hanya mengantarkannya sampai di depan pintu gerbang saja. Sama sekali dia tidak mau turun dari mobilnya.

"Mami, kenapa tidak mau turun?" tanya Audrey.

"Mami, sedang buru-buru. Dan sebaiknya kamu jangan membuat masalah lagi di sekolah, dan kamu jangan mengganggu anak culun itu," pinta Seruni.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com