Nana, keheranan karna untuk pertama kalinya dia melihat Alex, si Pria yang kaku, dingin dan sedikit kasar itu menangis.
Karna itu sangat berbanding terbalik dengannya.
Lalu Nana melihat makam di sebalah makam ayahnya itu.
"Lilly?" Nana mengangkat rangkaian bunga yang di taruh di atasnya, "siapa dia?" tukasnya sambil menaruh rangkaian bunga itu kembali ke tempat semula.
"Nana, kamu kenapa malah di situ? hari ini tepat ke sepuluh tahun meninggalnya Ayahmu! apa kamu sama sekali tidak ingin mendoakannya?!" teriak sang Ibu.
Lalu Nana pun menghampiri Ibunya sambil menggerutu, "Dasar bawel,"
***
Esok harinya, Audrey di antarkan sekolah oleh sang Ibu yaitu Seruni.
Tapi Bu Seruni hanya mengantarkannya sampai di depan pintu gerbang saja. Sama sekali dia tidak mau turun dari mobilnya.
"Mami, kenapa tidak mau turun?" tanya Audrey.
"Mami, sedang buru-buru. Dan sebaiknya kamu jangan membuat masalah lagi di sekolah, dan kamu jangan mengganggu anak culun itu," pinta Seruni.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com