webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
721 Chs

Rencana Cerdas

Setelah membuang sampah, baik Har dan Samael sudah tidak memiliki mood untuk memasuki bar malam kembali.

Har menghela nafas dan bertanya, "Jadi kita akan mengakhirinya malam ini?"

"Maaf, karenaku kau harus membuang waktu bersenang-senangmu." karena salah, Samael tidak malu untuk meminta maaf.

Har hanya tertawa dan melingkarkan lengannya ke leher Samael dan berkata, "Permintaan maaf diterima, tapi selanjutnya kita kemana? Benar-benar akan mengakhiri waktu malam ini? Ini masih tidak terlalu malam!"

"Lalu kau ingin kemana?" tanya Samael pada Har.

Har memikirkannya sebentar dan berkata, "Kalau begitu makan camilan dan mabuk? Kita bawa ke hotel sehingga tidak membuat masalah."

"Bukan ide buruk." Samael mengangguk setuju, "Tapi sebelum itu, bisakah kau membantuku menyelidiki pria tadi itu?"

"Hah? Untuk apa?"

Samael menunjukkan senyuman aneh saat mendecakkan lidahnya berkali-kali: "Tsk Tsk Tsk, kau masih dangkal saudaraku. Biarkan aku memberitahumu ini..."

Samael langsung membisikkan sesuatu ke telinga Har, dan Har yang mendengar ini dengan patuh tidak bisa tidak menahan senyuman aneh pula.

"Kejam....Tapi aku suka!"

Har benar-benar mengakui bahwa ada banyak ranjau menakutkan dalam pikiran Samael yang bahkan membuatnya merasa kalah!

Tapi yang tidak keduanya tahu, di kegelapan yang mengintai di kejauhan, terlihat satu orang berpenampilan biasa yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya dan mengirimkannya.

Diam-diam dia menatap sosok Har dan Samael di kejauhan sebelum akhirnya dia pergi seolah dia adalah orang biasa dan normal.

.....

Keesokan harinya.

[Korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat pada pukul 05:30 saat petugas sampah menemukan dirinya tergelatak di dalam tong sampah]

[Tetapi meski begitu, berita terbaru melaporkan bahwa lawan dibuang ke tempat sampah dengan beberapa tulangnya yang patah, rahang yang bengkok, kulit wajah yang benar-benar terluka serius, dan bahkan alat kelaminnya hancur]

[Bahkan dengan perawatan medis tahap sekarang, korban telah dinyatakan cacat permanen dan tidak mungkin untuk mendapatkan keturunan di masa depan]

[Atas kejadian ini, Polisi telah memutuskan untuk menyelidiki Bar Malam bernama «XxXx» ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut]

...

.

.

.

...

Samael yang melihat berita ini di TV hanya memakan roti di tangannya dan bertanya: "Kau yakin tidak akan ada masalah kan?"

Har disamping menggosok pelipisnya dan berkata: "Hah?! Hanya polisi setempat, mudah! Bahkan jika ada jejak kita disana, selama mereka ditampar uang, masalah selesai!"

Kata-kata ini tidak salah, dan itu membuat Samael menghela nafas lega.

Jika itu dia yang sebelumnya, bahkan jejak dan bau, atau bahkan jiwanya tidak akan tersisa karena dia akan menjadi makanan di Neraka...

Pada akhirnya Samael tertawa lagi dan menyilangkan kakinya dengan sombong, "Hari ini hari yang bagus juga. Biar kutebak, kau ingin pergi dengan kenarimu?"

"Seperti biasa bukan?" Har hanya menjawab dengan santai saat mengoleskan selai ke rotinya.

Bagi Har, ini hal yang biasa. Baginya, berganti pasangan tidak sesering dia berganti pakaian oke?

Samael sendiri hanya mendengus dingin dan diam-diam menatap ponselnya yang berisi chat dirinya dengan Lia.

Lia: "Kudengar kau pergi menemui Har ke Florida? Apakah ada masalah?" – 22:45

Samael: "Maaf baru menjawab sayang, aku dan Har mabuk kemarin. Aku akan kembali hari ini, anggap saja bolos kepada Lucy."

Setelah itu Laelia dengan cepat membalas: "Begitu, hati-hati di jalan. Ngomong-ngomong, Lucy marah padamu sepanjang hari tahu. Bahkan aku dan yang lain tidak bisa menenangkannya."

Samael: "Biarkan saja."

Setelah melakukan percakapan kecil ini, Samael akhirnya berdiri dan mengenakan jasnya: "Kalau begitu aku kembali dulu, lain kali ajak aku bermain lagi dengan Alvin. Kudengar dia masih ditolak."

"Ahhh, anak itu? Lain kali aku akan mencoba apakah salah satu teman kekasihku menyukai Al....Kau juga ingin?"

"Kencan buta kelompok? Aku akan ikut, kurasa menarik. Tapi jangan tarik ke ke lumpur."

"Hai Hai, dasar suami yang berdedikasi." kata Har jijik.

Jelas sudah memiliki istri cantik yang tidak kalah dengan para supermodel dalam hal tubuh atau bahkan lebih baik, dan itu juga sangat baik dalam hal temperamen ...

Tapi dia masih tidak bisa lepas sepenuhnya dari fase bajingan itu.

Aku di masa depan pasti lebih baik! Aku pasti akan membuka harem yang semuanya akan saling menerima satu sama lain !!!

Jika Samael mendengar kata hati Har ini, dia mungkin hanya akan memandang dia dengan rendah saat mengatakan:

"Tujuan itu, aku sudah melakukannya dengan benar!"

Tapi pada saat ini, Samael hanya tertawa menjawab, "Kuanggap itu sebagai pujian."

Segera setelah itu Samael mengendarai mobilnya dan berkendara langsung kembalu ke rumah.

Hanya saja selama perjalanan, dia merasa ada beberapa mobil yang mengikutinya, dan itu semakin jelas bahkan setelah dia keluar dari tol.

"Satu, dua....tiga...hanya tiga mobil. Kenapa mereka terus mengikutiku?"

Bahkan setelah dia menggunakan jalan berputar, mereka terus menguntitnya dengan jelas!

Rasa waspada muncul di hatinya, dan akhirnya dia berkendara dengan serius menuju satu tempat!

Ketiga mobil hitam dibelakang mengikuti Samael dengan cepat, dan puluhan menit kemudian, mobil Samael berhenti yang membuat ketiga mobil disana langsung memblokir bagian depan, samping, dan bahkan belakang Samael!

Samael keluar dari mobil, dan kerumunan orang juga keluar dari ketiga mobil itu.

"Siapa kalian? Ingin menculikku?"

Salah seorang disana menatap ponselnya dan berkata pada bawahannya, "Dia orangnya, tangkap dia!"

"Dimengerti!" xN

Tiga orang kuat dan berotot langsung bergegas ke arah Samael, tapi Samael hanya tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa kau tertawa?"

"Lihat dimana kau berhenti, bodoh!"

Samael menunjuk jari kesamping, dimana itu jelas adalah kantor polisi !!!

Wajah orang-orang yang ingin menculik Samael langsung berubah, tapi Samael hanya berteriak keras:

"POLISI! TOLONGGG! ADA PERAMPOOOOOOOOOOOK !!!!"