Pagi hari, Deliana menunggu telepon dari Puspita yang tak kunjung terdengar.
Berjalan mondar-mandir sambil menunggu kabar tak juga membuahkan hasil, jadinya Deliana pun berniat ingin mendahului untuk menelpon Puspita, agar mendapat kepastian.
Karena ia sangat membutuhkan kehadiran temannya saat ini, untuk kebutuhan seorang ibu yang sedang sakit dalam kondisi sehat.
Kriiiing..
Kriiinngg.., suara hape berdering dengan sangat nyaring, Delianan pun lari untuk mendapatkan hape nya.
"Haloo Del..," suara seorang gadis menyapa Deliana melalui telepon.
"Halo Pus, Gimana? Jadi datang nggak?" Tanya putri bungsu Rudi, lamgsung pada inti pembicaraan.
"Sebenarnya abah bilang nggak bisa kalau dadakan gini Del, tapi aku coba ceritain apa yang kemarin kamu ceritain ke aku juga." Jelas Puspita, teman sekelas Deliana.
"Oke... terus gimana selanjut nya?" Tanya Deliana, yang sudah mulai deg deg'an, ia menelepon sambil berjalan mondar mandir.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com